Pengertian Penyair dan 5 Contoh Penyair Di Indonesia
Kuatbaca.com - Apa itu penyair? Pernahkah kamu mendengar istilah penyair? Berkaitan dengan karya sastra, penyair sering dikaitkan dengan puisi.
Penyair adalah pengarang syair yang berusaha membawa pembacanya untuk merasakan, mendengar, melihat, menyentuh, dan ikut mengalami apa yang diceritakan.
Penyair juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang memiliki tingkat kepekaan tinggi soal kehidupan manusia.
Pada masa sekarang ini, penyair sering didefinisikan sebagai seorang penulis puisi.
Definisi penyair ini tidak berlaku pada seseorang yang hanya membaca puisi, namun tidak mengarang sendiri puisi itu. Sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisi disebut rasa atau perasaan.
Perasaan ini erat kaitannya dengan latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis, psikologis, hingga pengetahuan.
Seorang penyair yang hebat mampu menginspirasi pembacanya melalui kata-kata, meskipun dengan bahasa yang sederhana sekalipun.
Contoh penyair di Indonesia
Indonesia memiliki banyak penyair hebat dengan karyanya yang luar biasa. Bahkan karya-karya tersebut dikenal oleh mancanegara. Tahukah kamu, siapa saja penyair di Indonesia? Berikut beberapa contoh penyair di Indonesia:
Goenawan Mohamad
Merupakan seorang penulis produktif, penyair, kritikus, juga seorang penulis lakon.
Hamzah Fansuri
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas melayu adalah Hamzah Fansuri. Karya-karyanya, antara lain syair Perahu, Burung Pingai, syair dagang, dan Sidang Fakir.
Sapardi Djoko Damono
Merupakan seorang penyair yang juga dikenal sebagai dosen, pengamat, kritikus sastra, sekaligus pakar sastra. Sapardi banyak menghadirkan pembaruan dalam perkembangan karya sastra di Indonesia.
Sanusi Pane
Sajak Sanusi Pane lahir sebelum Pujangga Baru, namun eksistensinya tidak terkalahkan. Penyair ini banyak menulis karangan sastra, filsafat, dan politik.
Taufiq Ismail
Dikutip dari Ensikopledia Kemdikbud, penyair angkatan 1966 ini pernah ikut mendirikan Dewan Kesenian Jakarta. Kariernya sebagai penyair, bermula ketika menulis puisi-puisi demonstrasi yang terkumpul dalam Tirani dan Benteng tahun 1966.
Referensi:
Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra Teori dan Terapan. Padang: UNP Press. Wibowo, Hadi. 2020. Apresiasi Sastra: Puisi, Prosa, dan Drama. Puri Cipta Media
Budianta, Melani, dan Riris K. T.S. 2010. Membaca Sapardi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Busri, Hasan. 2021. Linguistik Terapan. Literasi Nusantara.(*)