Pengertian Hiposentrum dan Episentrum

Kuatbaca.com - Berkaitan dengan peristiwa alam gempa bumi, dikenal dua istilah penting, yakni hiposentrum serta episentrum.
Keduanya merupakan istilah yang menggambarkan titik atau pusat gempa. Ada pusat gempa yang berada di dalam Bumi, dan ada pula yang posisinya vertikal.
Tahuhkah kamu apa itu hiposentrum dan episentrum?
Pengertian hiposentrum
Dikutip dari buku Mencerdasi Bencana (2008) oleh Ella Yulaelawati, pusat gempa yang berada di dalam Bumi disebut hiposentrum atau hipocenter. Karena posisinya berada di dalam Bumi, maka titik hiposentrumnya adalah lokasi awal terjadinya gempa Bumi.
Untuk mengukur hiposentrum, dibutuhkan gelombang seismik, yakni gelombang elastik yang memancarkan getaran di dalam di permukaan Bumi.
Biasanya makin dalam hiposentrumnya, kekuatan gempa yang dihasilkan tidak terlalu signifikan. Karena makin dalam lapisan Bumi, batuannya akan bertambah elastis.
Pengertian episentrum
Menurut Riza Rismawati dalam buku Panduan Keselamatan saat Gempa Bumi (2021), berikut pengertian episentrum:
"Episentrum adalah titik di permukaan Bumi yang merupakan refleksi tegak lurus dari kedalaman atau hiposentrum gempa bumi."
Pada episentrum inilah, getaran gempa pertama kali muncul ke permukaan, dan mulai merambat secara horizontal ke berbagai arah.
Lalu, bagaimana cara mengukur kedalaman episentrum?
Caranya, yakni dengan menghitung tegak lurus jarak hiposentrum dari permukaan Bumi.
Kedalaman episentrum ini biasanya dinyatakan oleh besaran jarak atau kilometer (km). Selain itu, beberapa metode perhitungan episentrum lainnya adalah:
Metode hiperbola
Metode lingkaran
Metode Galitzin
Metode Ritcher.
Kesimpulannya, pusat gempa yang berada di dalam Bumi disebut hiposentrum. Sementara episentrum adalah titik pusat gempa yang posisinya tegak lurus dengan hiposentrum.(*)