Wamensos Dorong Sinergi untuk Wujudkan Rumah Layak Huni bagi Warga Miskin

Kuatbaca.com -Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, menegaskan pentingnya sinergi antar kementerian dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Salah satu langkah konkret yang ditekankan adalah penyediaan rumah layak huni bagi warga miskin, yang menjadi salah satu fokus utama Kementerian Sosial (Kemensos) dalam menangani masalah sosial di masyarakat.
1. Pentingnya Sinergi Antar Kementerian dalam Pengentasan Kemiskinan
Agus Jabo Priyono menyatakan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem bukan hanya tugas satu kementerian, tetapi memerlukan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Salah satu aspek penting dalam pengentasan kemiskinan adalah penyediaan rumah yang layak huni, terutama bagi keluarga yang tinggal di daerah miskin dan rentan. Program perumahan yang tepat sasaran, menurut Agus, harus didukung oleh data yang akurat dan tindakan yang terkoordinasi dengan baik antara berbagai pihak yang terkait.
Agus menjelaskan bahwa meskipun Kementerian Sosial bukanlah kementerian yang secara langsung menangani pembangunan perumahan, pihaknya tetap terlibat dalam program renovasi rumah dan perbaikan sanitasi. Peran ini menjadi penting karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang membutuhkan bantuan perumahan yang layak.
2. Program Rumah Layak Huni: Fokus pada Revitalisasi Rumah Miskin
Salah satu program yang telah dilaksanakan oleh Kemensos adalah program "Rumah Layak Huni". Program ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi rumah warga miskin melalui rehabilitasi dan revitalisasi. Meskipun kuota yang tersedia terbatas, program ini telah memberikan dampak positif bagi banyak keluarga yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. Agus menjelaskan bahwa pada tahun 2025, Kemensos menargetkan untuk memperbaiki sekitar 1.500 rumah, meskipun kebutuhan akan rumah layak huni jauh lebih besar.
Menurut Agus, fokus utama dari program ini adalah membangun atau memperbaiki rumah di kawasan yang miskin dan rentan. Ia menambahkan bahwa tidak sedikit warga miskin yang masih tinggal di rumah yang kondisinya memprihatinkan, dan hal ini menjadi prioritas utama dalam upaya pengentasan kemiskinan.
3. Contoh Nyata: Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu
Agus Jabo Priyono memberikan contoh program sukses yang sedang dijalankan, yaitu pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Indramayu. Program ini melibatkan kolaborasi antara Kemensos, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Baznas, dan instansi terkait lainnya untuk membangun rumah bagi warga nelayan yang sering terdampak bencana alam, seperti banjir rob.
Saat ini, progres pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera telah mencapai 95 persen, dengan total 93 unit rumah yang sedang dibangun di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Kemensos menargetkan program ini selesai pada 1 Juni 2025, dengan total anggaran yang telah dialokasikan mencapai Rp 9,3 miliar. Program ini merupakan contoh nyata bagaimana sinergi antar pemerintah daerah dan pusat dapat memberikan solusi nyata bagi warga miskin yang membutuhkan tempat tinggal yang aman dan layak.
4. Mendorong Sinergi di Berbagai Wilayah Rawan Bencana
Agus Jabo Priyono juga mengusulkan agar sinergi serupa diterapkan di berbagai wilayah lain, khususnya di daerah-daerah rawan bencana seperti kampung-kampung nelayan di sepanjang garis pantai. Menurutnya, program pembangunan rumah layak huni tidak hanya harus difokuskan pada daerah miskin, tetapi juga daerah yang rentan terhadap bencana alam. Ia menekankan bahwa program perumahan harus melibatkan berbagai kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), agar dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Namun, Agus juga mengingatkan bahwa meskipun Kemensos memiliki peran penting dalam mendukung program perumahan bagi masyarakat miskin, seharusnya peran ini tidak sepenuhnya dibebankan kepada kementeriannya. Oleh karena itu, perlu ada pembagian tugas yang jelas antara kementerian terkait agar program ini dapat berjalan dengan lebih efisien dan memberikan dampak yang optimal.
5. Tantangan dan Harapan Sinergi Antar Kementerian
Meskipun upaya kolaborasi antar kementerian sudah berjalan dengan baik, Agus Jabo Priyono mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam implementasi program ini adalah perbedaan data yang seringkali menghambat pelaksanaan program. Data yang tidak konsisten atau berubah-ubah dapat menyebabkan kebingungannya dalam merancang kebijakan yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi kementerian-kementerian terkait untuk bekerja sama dalam menyatukan data yang valid dan relevan agar program perumahan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif.
Agus berharap melalui rapat koordinasi seperti yang dilakukan bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, akan tercipta kesepakatan bersama dalam mengatasi perbedaan data dan merumuskan kebijakan yang lebih terarah. Ia juga menekankan pentingnya rumah layak huni sebagai salah satu pilar utama dalam strategi pengentasan kemiskinan ekstrem, yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.