Shinkansen vs. Whoosh: Menelusuri Kecepatan Kereta Cepat

Kuatbaca - Kecepatan kereta Shinkansen di Jepang telah menjadi legenda, tetapi seberapa cepat sebenarnya mereka berbanding dengan Whoosh, kereta cepat di Indonesia? Mari kita telusuri.
Shinkansen, atau kereta cepat Jepang, telah menjadi ikon kecepatan dalam sistem transportasi dunia. Dengan kemampuan untuk mencapai kecepatan tinggi, Shinkansen dapat mengatasi jarak ratusan kilometer dalam waktu yang sangat singkat. Saat diuji oleh tim detikOto, Shinkansen di Tokaido Line, yang menghubungkan Tokyo/Yokohama, Nagoya, dan Osaka/Kyoto, memiliki tiga kategori utama: Nozomi, Hikari, dan Kodama. Kereta Hikari adalah yang tercepat kedua dalam Tokaido Shinkansen dan memiliki lebih banyak titik pemberhentian, sementara Nozomi adalah yang tercepat di antara keduanya. Nozomi hanya berhenti di stasiun-stasiun besar dan dapat mencapai kecepatan maksimal 285 km/jam pada Tokaido Shinkansen Line, bahkan bisa mencapai 300 km/jam pada Sanyo Shinkansen Line.
1. Pengalaman di Shinkansen
Tim detikOto melakukan perjalanan dari Tokyo ke Nagoya dengan Shinkansen. Dengan jarak sekitar 340 km, perjalanan ini hanya memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit. Saat mencoba mengukur kecepatan dengan aplikasi speedometer di ponsel, mereka mencapai kecepatan 283 km/jam.
2. Whoosh: Kecepatan Kereta Cepat Indonesia-China
Di sisi lain, Whoosh, kereta cepat Indonesia-China, menampilkan kecepatan yang luar biasa. Ketika dijajal oleh Presiden Joko Widodo, Whoosh mencapai kecepatan 351 km/jam dan hanya memerlukan 28 menit untuk mencapai Bandung.
Whoosh menggunakan kereta CR400AF, dengan dimensi lebar 3,36 m, tinggi 4,05 m, panjang kepala kereta 27,2 m, dan intermediate kereta 25 m. Kereta ini merupakan pengembangan dari tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang. Setiap rangkaian CR400AF dilengkapi dua Lightning Arrester untuk meningkatkan keamanan terhadap sambaran petir, terutama di wilayah dengan peralatan tegangan tinggi.
3. Kecepatan dan Keamanan Whoosh
Kereta cepat Whoosh dapat beroperasi di iklim tropis dan cuaca ekstrem serta mengatasi kondisi geografis lintasan Jakarta-Bandung yang cenderung menanjak. Setiap rangkaian kereta cepat ini terdiri dari 8 gerbong dengan komposisi empat gerbong bermotor dan empat gerbong tanpa motor. Menurut KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
Dalam perbandingan antara Shinkansen dan Whoosh, Whoosh memiliki kecepatan lebih tinggi. Meskipun Shinkansen Jepang adalah salah satu kereta cepat tercepat di dunia, Whoosh mampu melampaui batas tersebut dengan mencapai kecepatan 351 km/jam. Whoosh juga mempersingkat waktu perjalanan ke Bandung dengan hanya 28 menit. Sebagai salah satu proyek kereta cepat terbaru di Indonesia, Whoosh menawarkan kemajuan yang signifikan dalam transportasi kereta cepat di negara ini.