Kuatbaca - Teknologi pembayaran digital di Indonesia terus bergerak cepat menuju era baru yang serba praktis dan efisien. Sejak diluncurkan pada Maret 2025, layanan QRIS Tap atau QR Code Indonesian Standard Tap langsung menyita perhatian publik. Dalam kurun waktu hanya tiga bulan, jumlah pengguna layanan ini melonjak tajam hingga menyentuh angka 47,8 juta orang.
QRIS Tap menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat urban yang menuntut kecepatan dan kemudahan dalam bertransaksi. Berbeda dengan metode QRIS sebelumnya yang mengharuskan pengguna memindai kode, QRIS Tap hanya membutuhkan satu langkah sederhana—menempelkan ponsel ke perangkat merchant.
Kemudahan ini tak hanya menghemat waktu, tapi juga mengurangi risiko kesalahan teknis saat pemindaian. Pengalaman berbelanja di toko, naik transportasi umum, hingga membayar layanan kesehatan kini menjadi lebih praktis dan efisien.
Tidak hanya pengguna yang meningkat pesat, jumlah merchant yang telah mendukung layanan QRIS Tap juga tumbuh signifikan. Hingga Juni 2025, tercatat sudah lebih dari 648 ribu merchant yang siap menerima pembayaran melalui sistem ini. Jaringan merchant ini mencakup berbagai sektor, mulai dari ritel, transportasi, hingga layanan publik.
Di sektor transportasi, misalnya, QRIS Tap kini bisa digunakan di MRT Jakarta, terutama di rute Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Selain itu, layanan ini juga tersedia di armada Royaltrans Jakarta dan DAMRI JR Connection, memberikan pengalaman pembayaran yang lebih cepat bagi para komuter.
Selain di sektor niaga, sejumlah fasilitas publik juga mulai mengadopsi teknologi QRIS Tap sebagai metode pembayaran. Beberapa rumah sakit besar di Jakarta seperti RSCM Kencana, RSUD Tarakan, hingga RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika telah menyediakan opsi pembayaran digital ini untuk pasien dan pengunjung.
Langkah ini dinilai sangat tepat, terutama di fasilitas layanan kesehatan, di mana kecepatan dan kemudahan transaksi sangat krusial. Pasien tidak perlu lagi membawa uang tunai atau kerepotan membuka aplikasi tertentu untuk memindai kode. Cukup tempel ponsel, transaksi selesai dalam hitungan detik.
Untuk memastikan adopsi QRIS Tap berjalan merata di seluruh Indonesia, Bank Indonesia tidak hanya berhenti pada peluncuran layanan. Mereka kini fokus pada strategi edukasi dan pelatihan kepada masyarakat serta pelaku usaha di daerah-daerah.
Program pelatihan, termasuk training for trainers, telah disiapkan di berbagai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri (KPWDN). Tujuannya adalah agar para pelaku UMKM dan pengusaha lokal dapat segera menyesuaikan diri dan ikut serta dalam ekosistem ekonomi digital yang inklusif.
Sosialisasi juga digencarkan melalui kerja sama dengan pelaku industri, perbankan, serta penyedia layanan pembayaran. Harapannya, semakin banyak lapisan masyarakat yang tidak hanya mengenal, tetapi juga aktif menggunakan QRIS Tap dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Kesuksesan QRIS Tap dalam waktu singkat menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia sedang berada di jalur yang benar dalam mewujudkan visi cashless society. Dengan semakin banyaknya pengguna dan merchant yang terintegrasi, potensi ekonomi digital nasional diprediksi akan semakin besar.
Bank Indonesia memandang teknologi ini bukan sekadar alat pembayaran, melainkan fondasi menuju ekosistem finansial yang lebih inklusif, transparan, dan efisien. QRIS Tap hanyalah permulaan—ke depan, inovasi serupa akan terus digulirkan untuk menjangkau lebih banyak segmen masyarakat.