Presiden Prabowo Tunjuk Menkop Budi Arie Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan

16 May 2025 20:14 WIB
menteri-koperasi-budi-arie-setiadi-dokistimewa-1747387603710_43.jpeg

Kuatbaca.com-Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi sebagai wakil pemerintah Indonesia untuk menghadiri pelantikan Paus Leo XIV di Kota Vatikan. Momen bersejarah tersebut dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 18 Mei 2025, di Alun-Alun Santo Petrus, pusat spiritual umat Katolik sedunia.

Penunjukan ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia terus berkomitmen menjalin hubungan baik dengan berbagai pemimpin keagamaan dunia, termasuk dari Takhta Suci Vatikan. Budi Arie dijadwalkan berangkat ke Roma pada dini hari, Jumat (16/5), dan dijadwalkan tiba pukul 07.00 pagi waktu setempat.


1. Penugasan Resmi untuk Mewakili Pemerintah Indonesia

Kehadiran Budi Arie Setiadi bukan tanpa alasan. Presiden Prabowo menilai penting untuk menjaga kesinambungan hubungan bilateral dan lintas iman yang telah terjalin erat antara Indonesia dan Vatikan. Dalam konfirmasi singkat kepada media, Budi Arie mengaku telah dihubungi oleh Sekretariat Presiden untuk segera bertolak ke Vatikan dan menjadi representasi resmi pemerintah Indonesia dalam pelantikan pemimpin baru Gereja Katolik Roma tersebut.

Penugasan ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Indonesia. Sebelumnya, saat prosesi pemakaman Paus Fransiskus pada April lalu, Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo, turut hadir sebagai utusan khusus dari tanah air.


2. Paus Leo XIV: Pemimpin Baru Gereja Katolik Sedunia

Pemilihan Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost, dilaksanakan pada 8 Mei 2025 lalu. Ia terpilih melalui konklaf yang dihadiri oleh para kardinal dari berbagai belahan dunia, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Dalam tradisi gereja Katolik, paus yang baru terpilih akan memilih nama kepausan yang mencerminkan misi serta nilai yang ingin diemban selama masa jabatannya. Kardinal Prevost memilih nama Leo XIV, menjadikannya paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Sebagai catatan, nama Leo dalam sejarah gereja dikenal erat dengan figur pemimpin yang berani dan pembaharu.

3. Misa Pelantikan Dihadiri Pemimpin Dunia

Misa pelantikan Paus Leo XIV dijadwalkan berlangsung di Alun-Alun Santo Petrus, Vatikan, pada Minggu pagi pukul 10.00 waktu setempat. Prosesi ini akan menjadi peristiwa internasional yang besar, dihadiri oleh ratusan ribu umat dan tokoh dari berbagai negara.

Dari pemimpin negara hingga pemuka agama lintas keyakinan akan hadir untuk memberikan penghormatan dan harapan kepada Paus Leo XIV dalam memulai tugas barunya sebagai gembala umat Katolik di seluruh dunia. Diperkirakan, jumlah hadirin akan mencapai lebih dari 200 ribu orang, mengulang kesuksesan prosesi serupa saat pelantikan Paus Fransiskus pada tahun 2013.

4. Hubungan Indonesia-Vatikan dalam Sorotan Positif

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dikenal memiliki semangat tinggi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Kehadiran utusan resmi Indonesia dalam pelantikan Paus menjadi simbol penghormatan atas keberagaman dan toleransi.

Kehadiran Budi Arie juga diharapkan mampu membuka jalur diplomasi baru, tidak hanya dalam konteks agama, namun juga potensi kerja sama sosial-kemanusiaan, budaya, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui nilai-nilai universal.

Selain itu, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebelumnya menyebut Paus Leo XIV pernah mengunjungi Papua dan memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Indonesia. Besar harapan agar Paus Leo XIV dapat kembali berkunjung ke Indonesia untuk mempererat ikatan spiritual dan kemanusiaan.

Pelantikan Paus Leo XIV menjadi momentum global yang disambut hangat oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Penunjukan Budi Arie sebagai perwakilan Indonesia memperlihatkan komitmen bangsa dalam menjunjung tinggi toleransi antaragama, serta memperkuat posisi Indonesia di panggung dialog antarnegara dan lintas iman. Semoga langkah ini menjadi jembatan diplomasi yang membawa manfaat luas bagi dunia yang lebih damai dan bersatu.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending