Prabowo Titipkan Surat Pribadi untuk Vatikan Melalui Jokowi

25 April 2025 09:16 WIB
prabowo-subianto-1745243391886_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada momen bersejarah setelah wafatnya Paus Fransiskus, Presiden Prabowo Subianto mengirimkan surat pribadi kepada Vatikan untuk menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kehilangan besar tersebut. Surat tersebut dibawa oleh utusan khusus, termasuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang diutus langsung untuk menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan. Surat pribadi ini berisi pesan yang mencerminkan penghormatan dan harapan Prabowo terhadap warisan nilai-nilai kemanusiaan yang ditinggalkan oleh Paus.

1. Utusan Khusus untuk Pemakaman Paus Fransiskus

Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus, Presiden Prabowo Subianto menunjuk beberapa utusan untuk mewakili Indonesia dalam pemakaman tersebut. Salah satu utusan yang ditunjuk adalah Presiden Joko Widodo, yang telah diberangkatkan bersama dengan beberapa tokoh penting lainnya, seperti Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai. Mereka bertugas tidak hanya untuk menghadiri pemakaman, tetapi juga untuk menyampaikan pesan-pesan penting dari Pemerintah Indonesia kepada Vatikan.

Setelah memulai perjalanan menuju Vatikan, Jokowi sempat melakukan transit di Qatar, sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan pengamanan ketat yang mencakup pengawalan oleh Kapten Infanteri Windra Sanur. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya terhadap hubungan internasional yang kuat, khususnya dalam menjalin hubungan dengan negara-negara yang memiliki pengaruh global seperti Vatikan.


2. Isi Surat Pribadi Prabowo untuk Vatikan

Surat pribadi yang dikirimkan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Vatikan berisi ungkapan rasa kehilangan yang mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Prabowo menulis bahwa seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya umat Katolik, merasa sangat berduka atas kepergian pemimpin umat Katolik sedunia tersebut. Lebih lanjut, surat ini juga mencakup harapan agar nilai-nilai kemanusiaan yang telah disampaikan oleh Paus Fransiskus selama masa kepemimpinannya dapat terus dilanjutkan.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, surat itu juga mencakup pesan agar nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan Paus Fransiskus, seperti keberpihakan kepada yang lemah, pembelaan terhadap yang tertindas, dan kepedulian terhadap kaum miskin, tetap menjadi bagian dari kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Prabowo berharap agar semangat ini dapat diteruskan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh umat Katolik maupun oleh seluruh masyarakat dunia.

3. Harapan untuk Melanjutkan Pesan Paus Fransiskus

Presiden Prabowo tidak hanya menyampaikan rasa kehilangan, tetapi juga mengungkapkan harapannya agar pesan-pesan Paus Fransiskus yang telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dapat diteruskan. Paus Fransiskus dikenal karena kepeduliannya terhadap kemiskinan, ketidakadilan, dan keberpihakan kepada kaum yang terpinggirkan. Sebagai salah satu pemimpin agama terkemuka di dunia, Paus Fransiskus telah memberikan teladan dalam memperjuangkan perdamaian dan keadilan sosial.

Menurut Prasetyo Hadi, Prabowo berharap bahwa semangat yang selama ini disampaikan oleh Paus Fransiskus akan terus menginspirasi tindakan positif dalam masyarakat global, tidak hanya untuk umat Katolik, tetapi untuk seluruh umat manusia. Hal ini sangat penting untuk menjaga dan memperkuat hubungan internasional yang didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

4. Jokowi dan Utusan Lainnya Menuju Vatikan

Selain Presiden Jokowi, ada beberapa tokoh lainnya yang juga diutus oleh Presiden Prabowo untuk hadir di pemakaman Paus Fransiskus. Mereka termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai, dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Keberangkatan para utusan ini menjadi simbol solidaritas Indonesia terhadap Vatikan dan umat Katolik di seluruh dunia.

Dalam perjalanan menuju Vatikan, Jokowi sempat transit di Qatar sebelum melanjutkan perjalanan ke Roma. Hal ini menunjukkan bagaimana Indonesia menghargai hubungan internasional dan memandang pentingnya kehadiran dalam acara-acara bersejarah yang memiliki dampak luas, baik di level internasional maupun dalam konteks perdamaian dunia.

5. Momen Bersejarah dan Pentingnya Penghormatan Internasional

Kepergian Paus Fransiskus tidak hanya menjadi kehilangan besar bagi umat Katolik, tetapi juga bagi dunia secara keseluruhan. Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang selalu mendorong perdamaian, keadilan sosial, dan keberpihakan kepada kaum yang tertindas. Momen ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan penghormatan terhadap pemimpin global yang telah memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Dengan pengiriman surat pribadi oleh Presiden Prabowo dan penunjukan utusan-utusan khusus seperti Presiden Jokowi, Indonesia ingin menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal dan hubungan yang kuat dengan negara-negara di dunia, termasuk Vatikan. Semoga pesan-pesan dari Paus Fransiskus terus menginspirasi tindakan baik dalam memajukan perdamaian dan keadilan di dunia.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending