Polisi Siapkan Pengamanan Ketat untuk Sidang Konferensi PUIC ke-19 di Gedung DPR

13 May 2025 09:56 WIB
polisi-menerjunkan-1146-personel-untuk-mengamankan-konferensi-persatuan-parlemen-negara-negara-yang-tergabung-dalam-organisasi-1747095573861_169.jpeg

Kuatbaca - Rangkaian acara penting akan digelar di Indonesia pada bulan Mei 2025, dengan salah satunya adalah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Konferensi ini mengundang delegasi dari berbagai negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang akan membahas isu-isu global seperti pemberdayaan perempuan dan perjuangan kemerdekaan Palestina. Dalam rangka menjaga kelancaran acara internasional ini, kepolisian Indonesia telah menyiapkan pengamanan yang sangat ketat, dengan fokus pada kenyamanan para tamu negara.

1.146 Personel Dikerahkan untuk Keamanan Konferensi

Sebanyak 1.146 personel dari berbagai unit kepolisian diterjunkan untuk mengamankan jalannya konferensi yang digelar di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Pengamanan ini dilakukan dengan sangat teliti untuk memastikan bahwa konferensi dapat berlangsung tanpa gangguan dan menciptakan suasana yang aman serta nyaman bagi seluruh peserta. Tugas para personel tidak hanya terbatas pada pengamanan di dalam ruang sidang, tetapi juga mencakup seluruh area yang relevan, termasuk rute kedatangan delegasi dan tempat penginapan mereka.

Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kapolres Metro Jakarta Pusat, menegaskan bahwa seluruh personel pengamanan telah diberikan instruksi untuk tidak membawa senjata api selama acara berlangsung. Ini dilakukan untuk menjaga suasana yang lebih humanis dan bersahabat, sesuai dengan sifat acara yang melibatkan delegasi internasional. Pendekatan persuasif dan ramah menjadi prioritas utama dalam setiap interaksi antara petugas keamanan dan tamu negara.

Pengamanan Menyeluruh di Lokasi dan Sekitarnya

Selain menjaga ketertiban di dalam gedung tempat konferensi berlangsung, kepolisian juga memetakan berbagai potensi kerawanan yang mungkin muncul di luar lokasi utama. Mulai dari masalah lalu lintas yang dapat mengganggu kedatangan tamu, unjuk rasa yang berpotensi terjadi di sekitar kawasan Senayan, hingga ancaman gangguan siber yang mungkin timbul. Semua kemungkinan tersebut sudah diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang oleh pihak keamanan, bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.

Pentingnya pengamanan ini juga berkaitan dengan citra Indonesia di mata dunia. Sebagai tuan rumah konferensi internasional, Indonesia ingin menunjukkan bahwa negara ini tidak hanya aman, tetapi juga ramah dan dapat dipercaya dalam menggelar acara-acara besar seperti ini. Oleh karena itu, setiap personel kepolisian yang bertugas di lapangan diinstruksikan untuk menjaga profesionalisme, berperilaku etis, dan bekerja dengan penuh hati.

Menjaga Kehormatan Indonesia di Mata Dunia

Pengamanan yang dilaksanakan bukan hanya soal menciptakan kondisi aman dan tertib, namun juga tentang menjaga citra Indonesia di dunia internasional. Konferensi PUIC ke-19 yang berlangsung di Jakarta ini memiliki nilai penting, mengingat tema-tema yang akan dibahas melibatkan isu-isu sensitif dan krusial, seperti hak-hak perempuan dan kemerdekaan Palestina. Sebagai tuan rumah, Indonesia harus menunjukkan kemampuannya dalam mengelola acara internasional dengan baik, dan hal ini tercermin melalui pengamanan yang disiapkan secara profesional.

Selain itu, pihak kepolisian juga sangat berharap agar masyarakat Indonesia turut mendukung kelancaran acara ini. Dukungan dari warga negara akan sangat berpengaruh pada suksesnya konferensi, serta pada kesan yang ditinggalkan oleh para delegasi internasional mengenai Indonesia sebagai negara yang stabil dan progresif.

Selain aspek pengamanan, pelaksanaan Konferensi PUIC ke-19 juga menjadi momen penting bagi Indonesia. Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menjelaskan bahwa Indonesia telah diberi kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan penting ini, yang juga bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya PUIC. Konferensi ini akan berlangsung dari 12 hingga 15 Mei 2025 di kompleks parlemen Senayan. Salah satu topik utama yang akan dibahas adalah pemberdayaan perempuan di negara-negara anggota OKI, serta isu-isu kemerdekaan Palestina yang masih menjadi perhatian utama dunia internasional.

Mardani Ali Sera, Ketua BKSAP DPR RI, menegaskan bahwa penyelenggaraan konferensi ini adalah sebuah tanggung jawab besar bagi Indonesia. Pihaknya memastikan bahwa persiapan untuk acara ini berjalan lancar, dengan harapan besar agar semua delegasi dapat merasakan kehangatan dan profesionalisme Indonesia sebagai tuan rumah.

Konferensi PUIC ke-19 bukan hanya sekadar pertemuan diplomatik, namun juga menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa negara ini siap menjadi pusat diplomasi global. Melalui pengamanan yang ketat dan pendekatan yang humanis, Indonesia berharap dapat menciptakan kesan yang positif, tidak hanya bagi peserta konferensi, tetapi juga bagi masyarakat internasional yang mengamati bagaimana Indonesia berperan di panggung dunia.

Dengan tema-tema yang mengangkat isu-isu kemanusiaan dan perdamaian, acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat global, serta mempererat hubungan antarnegara anggota OKI. Indonesia, sebagai tuan rumah, juga berharap dapat memperkuat posisinya sebagai negara yang mampu mengelola acara internasional dengan baik dan penuh tanggung jawab.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending