Misi Diplomatik: Jokowi dan Jajaran Kabinet Prabowo Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan

Kuatbaca.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah tokoh penting dari jajaran kabinet Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Roma, Italia, sebagai bagian dari misi diplomatik menuju Vatikan. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, yang akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025.
Kehadiran Jokowi di Vatikan menandai peran strategis Indonesia dalam hubungan antaragama dan diplomasi lintas negara. Selain itu, misi ini juga memperlihatkan kesinambungan transisi pemerintahan antara Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan segera dilantik.
1. Rombongan Tiba di Roma, Italia: Persiapan Menuju Vatikan
Presiden Jokowi mendarat di Bandara Internasional Leonardo da Vinci, Roma, pada Jumat pagi waktu setempat. Kedatangannya didampingi oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Setibanya di bandara, rombongan langsung diarahkan menuju area VIP dan selanjutnya beristirahat di salah satu hotel yang terletak di kawasan eksklusif Via Ludovisi.
Perjalanan kenegaraan ini merupakan bagian dari perwakilan resmi pemerintah Indonesia dalam peristiwa besar yang menjadi sorotan dunia, yakni prosesi pemakaman pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus. Kunjungan ini menunjukkan penghormatan tinggi Indonesia terhadap keragaman dan hubungan bilateral yang telah terjalin lama dengan Vatikan.
2. Agenda Spiritual: Jokowi Salat Jumat di Masjid Raya Roma
Menariknya, di sela kunjungan kenegaraan, Presiden Jokowi dan jajaran kabinet dijadwalkan melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Raya Roma yang terletak di kawasan Via della. Masjid ini merupakan salah satu tempat ibadah terbesar di Eropa dan menjadi simbol keharmonisan antarumat beragama di tengah ibu kota Italia.
Kegiatan ini memperlihatkan sisi spiritual dari perjalanan kenegaraan, di mana Jokowi tetap mengedepankan nilai-nilai keagamaan dan menyempatkan diri untuk beribadah bersama diaspora Muslim Indonesia serta komunitas Muslim di Roma. Hal ini juga menjadi bentuk diplomasi budaya dan keagamaan yang kerap dibawa Jokowi dalam kunjungan internasionalnya.
3. Prabowo Tunjuk Jokowi sebagai Utusan Khusus ke Vatikan
Kehadiran Jokowi dalam prosesi pemakaman Paus Fransiskus bukan hanya sebagai mantan presiden, tetapi juga sebagai utusan khusus Presiden terpilih Prabowo Subianto. Penunjukan ini memperlihatkan kepercayaan dan sinergi yang terjalin antara kedua tokoh nasional tersebut, sekaligus menunjukkan penghargaan terhadap pengalaman serta jaringan diplomasi yang dimiliki Jokowi di kancah internasional.
Dalam konteks ini, Jokowi membawa pesan khusus dari Prabowo untuk Vatikan, menandai babak baru dalam hubungan diplomatik yang dibangun berdasarkan prinsip keberlanjutan pemerintahan. Pengutusan ini juga menandakan bahwa pemerintahan mendatang tetap menjunjung tinggi hubungan baik dengan negara-negara sahabat, terutama dalam urusan antaragama dan kemanusiaan.
4. Kehadiran Tokoh Nasional Tegaskan Komitmen Indonesia pada Perdamaian Global
Turut sertanya sejumlah nama penting dalam rombongan seperti Thomas Djiwandono dan Natalius Pigai memberikan sinyal kuat bahwa Indonesia membawa pesan penting dalam momen internasional ini. Keterlibatan mereka mencerminkan representasi dari pemerintahan yang inklusif dan plural, serta kesungguhan Indonesia dalam menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu global, khususnya yang menyangkut nilai-nilai perdamaian, solidaritas antarumat beragama, dan hak asasi manusia.
Pemakaman Paus Fransiskus yang akan dihadiri para pemimpin dunia menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim yang menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antaragama. Kehadiran Jokowi sebagai perwakilan resmi negara merupakan bentuk nyata dari semangat diplomasi damai yang terus dijaga Indonesia di tengah dinamika global.
Kunjungan Jokowi dan jajaran kabinet Prabowo ke Roma dan Vatikan tidak hanya menjadi bagian dari penghormatan terhadap pemimpin besar dunia, tetapi juga merupakan langkah diplomasi penting yang mempererat hubungan Indonesia dengan Vatikan dan komunitas internasional. Melalui misi ini, Indonesia sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam membangun perdamaian dunia, menjalin kerja sama lintas negara, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keberagaman.