Menteri Lingkungan Hidup Tekankan Pentingnya Kelanjutan Operasi RDF Rorotan

19 May 2025 20:48 WIB
menteri-lingkungan-hidup-lh-hanif-faisol-nurofiq-kurniawan-fdetikcom-1747653104754_169.jpeg

Kuatbaca - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan agar operasional fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, tidak dihentikan meskipun sempat menghadapi penolakan dari sebagian warga sekitar. Menurut Hanif, RDF Rorotan memainkan peranan penting dalam mengelola sampah Jakarta yang mencapai hingga 2.500 ton per hari.

Ia mengingatkan bahwa jika operasi RDF berhenti, konsekuensinya adalah penumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik, yang justru akan menimbulkan masalah lingkungan dan sosial lebih besar daripada protes warga itu sendiri.

Tantangan Bau Sampah dan Solusi Pemisahan Sampah

Salah satu keluhan warga yang menyebabkan penolakan RDF Rorotan adalah bau tidak sedap yang muncul dari lokasi pengolahan sampah tersebut. Menteri Hanif menjelaskan, bau tersebut disebabkan oleh belum optimalnya proses pemisahan sampah organik dan anorganik sebelum masuk ke fasilitas RDF. Sampah yang belum dipilah dengan baik, terutama sampah lama, menjadi sumber bau yang mengganggu warga.

Untuk mengatasi hal ini, Hanif menegaskan pentingnya melakukan pemisahan yang lebih ketat antara sampah baru dan sampah lama. Sampah lama, menurutnya, sebaiknya dialihkan sementara ke tempat pembuangan lain seperti Bantar Gebang agar bau yang mengganggu dapat diminimalisir. Ia yakin dengan langkah ini, bau tidak sedap dapat berkurang secara signifikan dalam waktu singkat.

Teknologi RDF Rorotan Siap Mendukung Pengelolaan Sampah Lebih Baik

Menteri Lingkungan Hidup juga menyampaikan bahwa teknologi yang diterapkan di fasilitas RDF Rorotan sudah cukup lengkap dan modern untuk menangani sampah. Namun, yang menjadi kunci adalah penyesuaian alur masuk sampah agar sesuai dengan standar pemisahan yang benar.

Ia berharap pengoperasian fasilitas RDF dapat segera dimulai kembali dengan melibatkan dialog intensif bersama masyarakat sekitar. Menurutnya, proses ini harus berjalan dengan transparan agar kepercayaan warga tumbuh dan operasional RDF tidak terhambat hanya karena masalah komunikasi.

Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan, Target Operasi Kembali Juli 2025

Setelah penolakan dan berbagai kendala, uji coba di RDF Rorotan pun dihentikan sementara. Sampah yang tersisa di lokasi RDF telah dialihkan ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantargebang di Bekasi sebagai langkah pengendalian.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menargetkan agar fasilitas RDF Rorotan dapat beroperasi kembali pada akhir Juli 2025. Kepala Dinas LH Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah fasilitas tambahan untuk mengatasi masalah yang selama ini terjadi, termasuk pemasangan alat penghilang bau atau deodorizer.

Dengan penambahan fasilitas ini, diharapkan operasional RDF bisa berjalan lebih lancar, dengan dampak lingkungan yang lebih kecil dan kenyamanan yang lebih baik bagi warga sekitar.

Menteri Hanif menegaskan pentingnya keberlanjutan operasional RDF Rorotan demi mengurai persoalan sampah Jakarta yang sangat kompleks. Menurutnya, menunda pengelolaan sampah melalui RDF akan menimbulkan masalah lingkungan yang lebih besar dan dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat.

Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah, warga, dan pengelola fasilitas, untuk bersama-sama mencari solusi terbaik. Diskusi yang masif dan komunikasi yang terbuka antara masyarakat dan pengelola fasilitas adalah kunci agar operasional RDF dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh semua pihak.

Dengan langkah perbaikan dan kolaborasi yang kuat, RDF Rorotan diharapkan bisa menjadi salah satu solusi nyata dalam pengelolaan sampah di Jakarta, sekaligus meminimalisir dampak negatif yang selama ini menjadi kekhawatiran warga sekitar.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending