Kuatbaca - Pada tahun 2023, berita sedih datang dari penyelenggaraan ibadah haji. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan bahwa dari ribuan jemaah haji yang berangkat, sebanyak 752 jemaah haji reguler telah meninggal dunia. Informasi ini disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI yang diadakan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat.
Sebagian besar jemaah yang meninggal dunia adalah mereka yang berusia lanjut, di mana 562 dari 752 jemaah tersebut berusia di atas 65 tahun. Ini menandakan pentingnya persiapan kesehatan dan kebugaran bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah haji, terutama bagi mereka yang telah memasuki usia lanjut.
1. Berusia Lanjut
Dari data yang diberikan, 81 jemaah meninggal berada pada rentang usia 60-64 tahun, sementara 109 jemaah lainnya berusia di bawah 60 tahun. Diantara semua jemaah yang meninggal, ada dua orang yang merupakan jemaah tertua dengan usia 98 tahun, dan enam orang jemaah termuda yang meninggal berusia 42 tahun.
Tak hanya berita tentang meninggalnya jemaah, Yaqut juga menyampaikan bahwa masih ada 15 jemaah yang dalam perawatan intensif di beberapa rumah sakit di Mekah, Madinah, dan Jeddah. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pihak penyelenggara ibadah haji.
Di sisi lain, Yaqut juga menyoroti beberapa permasalahan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji, seperti keterlambatan distribusi makanan dan layanan transportasi penjemputan jemaah. Menurutnya, ini semua perlu menjadi bahan evaluasi mendalam agar di tahun-tahun berikutnya penyelenggaraan ibadah haji dapat berjalan lebih baik.
Selain itu, Nazaha, lembaga antikorupsi Arab Saudi, turut melakukan investigasi dan menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan yang seharusnya disediakan oleh pihak ketiga, yaitu Mashariq. Temuan ini tentunya akan menjadi pertimbangan penting dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji pada tahun berikutnya.
Penyelenggaraan ibadah haji memang bukan hal yang mudah. Selain perlu memperhatikan aspek ibadah, aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan jemaah juga menjadi prioritas utama. Harapannya, dengan evaluasi yang mendalam dan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi, penyelenggaraan ibadah haji di tahun-tahun mendatang dapat berjalan dengan lebih baik lagi.