Itwasum Polri Dorong Transformasi Pengawasan Lewat Survei Persepsi Integritas

Kuatbaca - Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri menggelar sebuah forum diskusi penting yang membahas peran Survei Persepsi Integritas (SPI) dalam mengukur dan meningkatkan kualitas institusi Polri. Kegiatan ini digelar pada tanggal 22 Mei 2025 di Orchardz Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat, dengan tujuan utama mendorong transformasi pengawasan internal yang lebih modern dan transparan.
SPI bukan sekadar angka statistik biasa, melainkan alat strategis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam tata kelola Polri. Melalui survei ini, Polri dapat memahami persepsi masyarakat dan internal institusi terkait tingkat integritas dan transparansi yang dirasakan, sehingga menjadi peta jalan perbaikan yang berkelanjutan.
Menjawab Tantangan Korupsi dan Meningkatkan Transparansi
Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa indeks SPI Polri mengalami penurunan yang dipicu oleh kelemahan sistem pencegahan korupsi di posisi-posisi strategis. Program anti-korupsi yang selama ini dijalankan dinilai kurang efektif dalam menekan praktik-praktik korupsi yang merugikan institusi dan masyarakat.
Namun, ada kabar baik: penilaian dari responden eksternal, yakni masyarakat luas, menunjukkan tren peningkatan yang menandakan upaya transparansi layanan mulai membuahkan hasil. Ini menjadi sinyal positif bahwa Polri makin membuka diri terhadap kritik dan masukan publik.
Menanggapi kondisi tersebut, Itwasum Polri telah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) SPI 2024 dengan target ambisius untuk meningkatkan indeks SPI menjadi 74,52 pada tahun 2025. Rencana ini bukan sekadar target angka, tapi komitmen serius untuk membenahi tata kelola secara holistik demi membangun Polri yang lebih akuntabel dan dipercaya.
Inovasi Teknologi untuk Pengawasan Lebih Akurat dan Responsif
Salah satu aspek penting dalam perbaikan pengawasan adalah pemanfaatan teknologi canggih. Dalam forum itu, diperkenalkan aplikasi E-Audit dan Dumas Presisi sebagai solusi digital terbaru yang dirancang untuk meningkatkan akurasi pengawasan internal sekaligus mempercepat respons terhadap pengaduan masyarakat.
Fitur-fitur mutakhir seperti integrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) serta sistem autentikasi dua faktor (2FA) menambah keamanan data dan transparansi proses pengawasan. Inovasi ini diharapkan bisa memperkuat kepercayaan publik sekaligus mempermudah pengawasan di lapangan.
Komitmen Kolektif Jajaran Polri dalam Mendukung SPI 2025
Kapolri, melalui Itwasum Polri, memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran di berbagai tingkat untuk secara aktif mendukung pengumpulan data responden SPI tahun 2025. Data ini tidak hanya berasal dari internal personel Polri, tetapi juga dari masyarakat luas agar hasil survei bisa benar-benar mencerminkan kondisi nyata di lapangan.
Pendekatan ini memperlihatkan kesungguhan Polri membuka ruang dialog dan evaluasi berdasarkan kebutuhan riil masyarakat. Dengan begitu, program-program perbaikan dapat diarahkan lebih tepat sasaran dan berdampak positif secara luas.
Tidak dipungkiri, perjalanan reformasi Polri menghadapi berbagai tantangan berat. Namun, komitmen untuk terus bertransformasi tetap menjadi landasan utama institusi ini. Survei Persepsi Integritas dan inovasi teknologi pengawasan menjadi pondasi kokoh yang diharapkan dapat membawa Polri menuju era baru.
Era di mana Polri tidak hanya menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi, tapi juga mampu merespon aspirasi masyarakat dengan cepat dan transparan. Dengan begitu, kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian akan semakin kokoh, yang pada akhirnya memperkuat fondasi keamanan dan ketertiban nasional.