Bahlil Lahadalia Tegaskan Indonesia Justru Butuh Banyak Tenaga Kerja di Sektor Energi

3 June 2025 17:38 WIB
menteri-esdm-bahlil-lahadalia-1748925210955_169.jpeg

Kuatbaca - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan lapangan kerja, terutama di sektor energi yang sedang berkembang pesat. Justru sebaliknya, sektor ini diprediksi akan menyerap jutaan tenaga kerja dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut Bahlil, hingga tahun 2030, sektor energi Indonesia diperkirakan akan membuka kesempatan kerja bagi sekitar 6,2 juta orang. Angka ini datang dari berbagai subsektor yang sedang tumbuh, seperti ketenagalistrikan, pengembangan hilirisasi sumber daya energi, dan ekosistem kendaraan listrik yang mulai berkembang di Tanah Air.

Kritik Terhadap Pandangan Minimnya Lapangan Kerja di Indonesia

Bahlil secara tegas membantah pandangan yang menyebut Indonesia kekurangan lapangan kerja. Ia mengajak semua pihak untuk melihat fakta di lapangan dan melakukan introspeksi secara kolektif jika masih ada yang beranggapan demikian.

"Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita menjadi introspeksi kolektif gitu ya, dan jangan kufur nikmat gitu," ujar Bahlil dalam sebuah forum Human Capital Summit yang berlangsung di Jakarta. Pernyataannya ini mengingatkan agar kita tidak mengabaikan potensi yang sudah ada dan terus berkembang di sektor energi.

Pentingnya Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Meski jumlah lapangan kerja yang akan tercipta sangat besar, Bahlil menekankan bahwa kunci keberhasilan adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Di tengah transisi besar menuju energi bersih, Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang tidak hanya banyak, tapi juga memiliki kompetensi dan keterampilan tinggi.

"Transisi energi ini memang menuntut kita untuk berubah, tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara manual. Kita harus siapkan tenaga kerja yang terampil, yang mampu mengikuti teknologi baru," jelas Bahlil. Menurutnya, peningkatan kapasitas SDM harus menjadi prioritas agar para pekerja Indonesia mampu bersaing di era energi baru dan teknologi yang terus berkembang.

Sektor Energi Sebagai Motor Penggerak Perekonomian Nasional

Sektor energi yang sedang mengalami transformasi besar ini dinilai menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Dengan hilirisasi sumber daya energi, pengembangan kendaraan listrik, dan proyek ketenagalistrikan, banyak peluang terbuka bagi pekerja dari berbagai latar belakang.

Bahlil menambahkan bahwa pengembangan sektor ini tidak hanya soal jumlah lapangan kerja, tetapi juga akan berdampak positif pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daya saing bangsa di kancah global. Energi bersih yang menjadi fokus juga diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan menjaga lingkungan.

Selain membahas lapangan kerja, Bahlil juga menyentuh soal target ambisius pemerintah untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia. Ia optimistis bahwa dengan kualitas tenaga kerja yang semakin baik, target pendapatan per kapita sebesar 10 hingga 11 ribu dolar AS dalam beberapa tahun ke depan akan mudah tercapai.

"Kita bisa mencapai itu asalkan tenaga kerja kita memiliki kualitas yang bagus. Kualitas SDM adalah kunci dari semua itu," tegas Bahlil. Pernyataan ini sekaligus menjadi motivasi bagi seluruh pihak untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan tenaga kerja agar sejalan dengan kebutuhan industri modern.

Dengan proyeksi penciptaan lapangan kerja yang besar dan fokus pada peningkatan kualitas SDM, masa depan sektor energi di Indonesia tampak cerah. Pemerintah melalui kementerian terkait terus mendorong berbagai program pelatihan dan pendidikan agar sumber daya manusia Indonesia siap menghadapi tantangan zaman.

Bahlil mengingatkan bahwa perubahan adalah keniscayaan, terutama dalam menghadapi era transisi energi global. Oleh sebab itu, kesiapan dan adaptasi tenaga kerja Indonesia menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan tersebut serta menjaga agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen energi, tapi juga produsen yang berdaya saing.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending