Alasan Prabowo Pilih Letjen TNI Djaka Pimpin Bea Cukai: Sosok Berani dan Tegas Diperlukan

23 May 2025 16:46 WIB
menteri-sekretaris-negara-prasetyo-hadi-1746775289784_169.jpeg

Kuatbaca.com-Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Letnan Jenderal (Purn) TNI Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai di bawah Kementerian Keuangan. Djaka, yang sebelumnya merupakan perwira tinggi di lingkungan TNI, kini mengemban tugas besar dalam mengawal sektor strategis penerimaan negara.

Pengangkatan ini mencuri perhatian publik karena latar belakang militer Djaka, yang tak biasa untuk posisi strategis di sektor fiskal.

Namun, pihak Istana memberikan penjelasan gamblang mengenai alasan di balik keputusan ini.

Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, Ditjen Bea dan Cukai memang

membutuhkan figur yang memiliki karakter kuat dan keberanian tinggi. Penunjukan dari kalangan militer dianggap langkah strategis untuk menghadapi kompleksitas tugas di lapangan.

"Setelah dipelajari, memang dibutuhkan pemimpin yang berani dan bisa berkoordinasi secara lintas sektor serta wilayah," ungkap Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (23/5/2025).


1. Tugas Bea Cukai Dinilai Butuh Ketegasan dan Keberanian

Bea Cukai memiliki tanggung jawab besar dalam pengawasan barang-barang yang masuk dan keluar wilayah Indonesia. Instansi ini berada di garda terdepan dalam mencegah penyelundupan, peredaran barang ilegal, serta pelanggaran aturan perdagangan dan perpajakan.

Prasetyo menyoroti banyaknya kasus penyelundupan barang-barang terlarang yang masuk melalui jalur kepabeanan. Oleh karena itu, dibutuhkan sosok pimpinan yang tidak hanya memiliki kemampuan administratif, tapi juga tegas dan tidak mudah ditekan oleh kepentingan luar.

"Contoh-contoh penyelundupan yang selama ini terjadi, mulai dari barang mewah, rokok ilegal, narkoba, bahkan senjata,

semuanya bisa masuk dari celah pengawasan Bea Cukai. Maka, karakter tegas dan keberanian menjadi mutlak," tegas Prasetyo.

Dengan latar belakang militer, Djaka dinilai memiliki kedisiplinan, ketegasan, dan pengalaman dalam menghadapi tekanan—nilai yang diharapkan akan membawa dampak positif bagi reformasi di tubuh Ditjen Bea dan Cukai.


2. Kemampuan Koordinasi Lintas Wilayah Jadi Pertimbangan

Selain keberanian dan ketegasan, kemampuan untuk melakukan koordinasi lintas kementerian dan wilayah juga menjadi alasan utama Prabowo menunjuk Djaka. Pos-pos Bea Cukai tersebar di seluruh pelosok Indonesia, baik di pelabuhan, bandara, maupun pos lintas batas.

Menurut Prasetyo, Djaka memiliki rekam jejak yang baik dalam hal koordinasi selama berdinas di TNI. Ini dianggap penting mengingat tantangan pengawasan perbatasan yang kian kompleks, serta perlunya sinergi dengan berbagai instansi seperti TNI, Polri, Imigrasi, dan instansi daerah.

"Jalur masuk barang ada di mana-mana, dan itu memerlukan kerja kolektif. Tidak bisa hanya mengandalkan satu kementerian. Kita perlu orang yang bisa memimpin dan berkoordinasi dengan semua pihak," ujarnya.

Pemerintah menginginkan agar ke depan, Ditjen Bea dan Cukai bisa lebih sigap, efisien, dan bebas dari praktik korupsi maupun mafia pelabuhan.


3. Djaka Sudah Resmi Lepas Status TNI

Isu yang sempat mencuat soal etika penunjukan militer aktif dalam jabatan sipil juga dibantah oleh Istana. Prasetyo memastikan bahwa Djaka Budhi Utama sudah mengundurkan diri dari jabatannya di TNI sebelum resmi dilantik sebagai Dirjen Bea dan Cukai.

"Beliau sudah tidak lagi aktif di militer. Secara hukum dan regulasi tidak ada pelanggaran dalam proses ini," kata Prasetyo meyakinkan.

Pengangkatan Djaka disebut telah melalui pertimbangan matang, termasuk diskusi dengan Presiden dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Harapannya, langkah ini akan memperkuat upaya pemberantasan penyelundupan dan meningkatkan integritas dalam pelayanan Bea Cukai.

Dengan pemimpin baru yang berasal dari latar belakang non-teknokrat, pemerintah ingin menghadirkan paradigma baru: kepemimpinan yang tak hanya cerdas secara strategi fiskal, tetapi juga kokoh secara moral dan disiplin.

pemerintah

Fenomena Terkini






Trending