Waktu Ganti Oli Mesin Mobil: Berdasarkan Jarak Tempuh atau Durasi Pemakaian?

6 May 2025 09:48 WIB

Kuatbaca.com - Oli mesin memiliki peranan yang sangat vital dalam menjaga kinerja kendaraan. Cairan ini tidak hanya bertugas sebagai pelumas, tapi juga membantu mendinginkan mesin dan melindungi komponen dari gesekan serta korosi. Seiring waktu, senyawa kimia dalam oli akan mengalami degradasi yang menyebabkan fungsinya menurun. Apalagi jika mobil sering digunakan dalam kondisi lalu lintas padat atau dibiarkan tidak aktif dalam waktu lama, kondisi ini dapat mempercepat kerusakan oli.

Oksidasi yang terjadi saat mesin tidak digunakan terlalu lama akan memicu pembentukan karat di dalam ruang mesin. Bahkan jika mobil hanya terparkir di garasi, proses kimia tetap terjadi. Karena itulah mengganti oli secara berkala bukan hanya soal rutin, tapi menjadi langkah pencegahan kerusakan lebih besar.

1. Risiko Mengabaikan Penggantian Oli Mesin

Ketika kemampuan oli mulai menurun, dampaknya bisa sangat merugikan. Gesekan antar komponen mesin akan semakin tinggi, menyebabkan peningkatan suhu dan pembentukan residu dalam sistem pelumasan. Residu ini jika tidak dibersihkan secara rutin akan menumpuk dan menyumbat saluran oli serta filter, hingga pada akhirnya merusak pompa oli.

Selain itu, oli yang sudah kotor tidak lagi mampu melepas panas secara optimal. Akibatnya, mesin akan cepat panas dan membuat radiator bekerja ekstra keras. Jika dibiarkan, kondisi ini akan mempercepat kerusakan mesin, mengurangi tenaga mobil, dan bahkan meningkatkan konsumsi bahan bakar.

2. Ganti Oli: Berdasarkan Kilometer atau Durasi?

Salah satu pertanyaan paling umum di kalangan pemilik mobil adalah: kapan sebaiknya mengganti oli? Apakah berdasarkan jarak tempuh atau waktu pemakaian? Jawabannya adalah keduanya dapat menjadi acuan, tergantung mana yang lebih dulu tercapai.

Untuk mobil yang memiliki mobilitas tinggi seperti armada taksi online atau digunakan bepergian jauh secara rutin, jarak 10.000 km bisa tercapai dalam waktu singkat. Dalam kasus ini, jangan menunggu 6 bulan, segera ganti oli begitu angka tersebut tercapai untuk mencegah penurunan performa mesin.

3. Mobil Jarang Digunakan Tetap Harus Ganti Oli

Sebaliknya, bagi pemilik mobil yang jarang digunakan dan lebih banyak berkendara dalam kota dengan kondisi stop and go, jarak tempuh mungkin tidak akan cepat bertambah. Meski demikian, kondisi lalu lintas dalam kota bisa sangat membebani kerja oli karena mesin sering berhenti dan menyala dalam suhu tinggi tanpa aliran udara pendingin yang memadai.

Oli juga tetap mengalami perubahan senyawa kimia akibat proses oksidasi alami. Kandungan air dalam oli bisa meningkat dan merusak formula pelumas. Jika mesin dinyalakan dalam kondisi ini, kontaminasi air tersebut akan menurunkan efektivitas oli dalam melumasi, yang bisa berujung pada kerusakan komponen dan karat di ruang mesin.

4. Saran Langsung dari Ahli: Jangan Tunda Penggantian Oli

Chief Marketing Auto2000, Yagimin, menegaskan pentingnya mengganti oli mesin tepat waktu. Dalam pernyataannya, ia menjelaskan bahwa pemilik mobil hanya perlu melihat mana yang tercapai lebih dahulu—apakah itu jarak tempuh 10.000 km atau durasi pemakaian 6 bulan.

"Urusan Toyota lebih mudah, AutoFamily tinggal menyesuaikan waktu ganti oli mesin dengan mobilitas setiap hari. Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik itu jarak tempuh ataupun waktu pemakaian, segera ganti oli kalau sudah melampauinya. Jangan ditunda karena banyak risiko yang timbul akibat tidak ganti oli mesin secara rutin, selanjutnya booking servis berkala via website Auto2000.co.id," ujar Yagimin, Senin (5/5/2025).

Langkah proaktif dalam mengganti oli tidak hanya menjaga performa mesin tetap optimal, tetapi juga memperpanjang usia kendaraan. Pengabaian terhadap hal ini bisa menimbulkan biaya perbaikan yang jauh lebih besar di masa depan.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending