Truk ODOL Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Rem Blong Jadi Pemicu Utama

Kuatbaca.com - Sebuah kecelakaan beruntun kembali terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 arah Jakarta pada Senin siang (2/6/2025). Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk bermuatan air yang mengalami rem blong dan menabrak beberapa kendaraan lain. Insiden bermula ketika truk tersebut melintas dari GT Caringin Utama Tol Ciawi-Sukabumi dan tiba-tiba kehilangan fungsi rem saat mendekati GT Ciawi 2.
Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi, Kompol Jazuli, menjelaskan bahwa rem truk masih berfungsi baik saat melewati Gerbang Caringin Utama, namun ketika sampai di GT Ciawi 2, rem truk mengalami gagal fungsi. "Ketika akan menurunkan gigi dari 4 ke 3, sopir melaporkan rem tidak berfungsi," kata Jazuli.
1. Kronologi Tabrakan Beruntun Akibat Truk ODOL
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan, menambahkan bahwa setelah rem blong terjadi, truk tersebut menabrak pembatas beton (guardrail) di GT Ciawi 2. Tabrakan keras ini membuat truk terus melaju dan akhirnya menghantam kendaraan Colt Diesel yang berada tepat di depan.
Lebih lanjut, truk yang menggunakan badan wing box ini juga menabrak bagian belakang Toyota Innova yang baru saja menyelesaikan pembayaran tol. "Akibat kecelakaan ini, terjadi tabrakan beruntun yang menyebabkan kemacetan dan kerusakan pada sejumlah kendaraan," jelas AKP Santi.
2. Truk Kelebihan Muatan Jadi Faktor Penyebab Rem Blong
Penyebab utama kecelakaan ini diduga kuat karena truk tersebut kelebihan muatan. Dari pemeriksaan sementara, truk yang seharusnya membawa maksimal 15 ton ini ternyata membawa muatan hingga 25 ton, jauh melebihi batas yang diizinkan. Kelebihan muatan ini memberikan tekanan ekstra pada sistem pengereman hingga akhirnya rem truk gagal berfungsi.
Kompol Jazuli menegaskan bahwa muatan truk yang melebihi kapasitas adalah salah satu faktor utama penyebab rem blong dan kecelakaan. “Truk yang kelebihan muatan memang lebih berisiko mengalami rem blong, apalagi di jalur menurun seperti di tol Ciawi,” ujarnya.
3. Upaya Pemerintah dan Korlantas Lawan Truk ODOL
Menanggapi maraknya kecelakaan yang melibatkan truk Over Dimension Over Load (ODOL), Korlantas Polri tengah menggencarkan sosialisasi dan penertiban kendaraan ODOL di seluruh wilayah Indonesia. Program “Zero ODOL” ini telah dimulai sejak 1 Juni 2025 dan akan berlangsung selama 30 hari ke depan.
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menekankan bahwa tujuan utama sosialisasi ini adalah untuk menjaga keselamatan pengendara dan mencegah kerusakan infrastruktur jalan. Ia meminta seluruh jajaran polisi lalu lintas untuk memperbarui data kendaraan ODOL guna mendukung penindakan yang efektif.
4. Tantangan dan Dampak Negatif Truk ODOL Bagi Pengemudi dan Infrastruktur
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto, mengungkapkan bahwa pengemudi dan pemilik truk sebenarnya juga merasa dirugikan dengan keberadaan truk ODOL. Selain risiko kecelakaan yang tinggi, truk yang kelebihan muatan cenderung cepat rusak sehingga menambah biaya operasional.
"Soerjanto menganalogikan mengendarai truk ODOL seperti ‘kalau direm hari Senin, berhentinya Sabtu’, menggambarkan betapa sulitnya mengendalikan kendaraan yang kelebihan muatan,” katanya.
Lebih jauh, Soerjanto menegaskan bahwa pemberantasan premanisme dan pungutan liar menjadi prioritas utama dalam menekan keberadaan truk ODOL. Biaya pungli yang tinggi mencapai 15 hingga 35 persen dari ongkos angkut membuat para pengusaha dan sopir angkutan barang terbebani secara finansial.