Strategi Gila Merek Mobil China di Indonesia: Potong Harga Sampai Rp 250 Juta!

2 July 2025 15:46 WIB
mg4-ev-warna-oren.jpeg

Kuatbaca.com-Pasar otomotif Indonesia kini dikejutkan oleh strategi agresif dari produsen mobil asal China yang berani memangkas harga kendaraan baru secara drastis. Fenomena ini sudah berlangsung sekitar satu tahun terakhir dan menjadi langkah berani yang belum pernah terlihat sebelumnya.


1. Pemangkasan Harga Drastis oleh Merek China

Beberapa produsen mobil asal China seperti Wuling, Neta, BAIC, Morris Garage (MG), hingga Chery secara berani menurunkan harga mobil mereka hanya dalam hitungan bulan setelah peluncuran di Indonesia. Salah satu contoh paling mencolok datang dari Morris Garage yang memangkas harga mobil listrik MG4 EV hingga hampir Rp 250 juta sejak pertama kali diperkenalkan.

MG4 EV semula dijual Rp 640 jutaan saat masih impor CBU dari Thailand. Namun, setelah mulai dirakit secara lokal, harganya turun drastis menjadi Rp 433 jutaan, lalu kembali disesuaikan menjadi Rp 423 jutaan, dan terakhir menyentuh angka Rp 395 jutaan. Penurunan yang signifikan ini menjadi daya tarik utama bagi konsumen Indonesia.


2. Faktor yang Memengaruhi Penurunan Harga

Selain MG, produsen BAIC juga melakukan penyesuaian harga besar-besaran untuk model BJ40 Plus. Setelah perakitan lokal, harga mobil ini turun hampir Rp 100 juta dari Rp 790 jutaan menjadi Rp 690 jutaan. Penurunan harga ini tidak hanya disebabkan oleh proses perakitan dalam negeri, tetapi juga perbedaan struktur pajak impor.

COO JIO Distribusi Indonesia, agen BAIC, menjelaskan bahwa perbedaan tarif bea masuk impor dan pajak barang mewah di Indonesia sangat berpengaruh pada harga jual mobil. Tarif impor yang awalnya mencapai 50 persen bisa turun menjadi sekitar 10 persen, membuat harga kendaraan bisa ditekan secara signifikan.

3. Chery Ikut Turun Harga dengan Penyesuaian Signifikan

Chery pun mengikuti tren pemangkasan harga ini dengan menurunkan harga dua produknya, yaitu Chery C5 dan E5, yang merupakan rebranding dari model Omoda. Harga Chery C5 kini menjadi Rp 319 jutaan dari sebelumnya Rp 346 jutaan, sementara Chery E5 turun tajam hingga Rp 105 jutaan.

Strategi ini diharapkan mampu menarik perhatian konsumen dan memperluas pangsa pasar merek-merek China di Indonesia, yang selama ini masih berusaha memperkuat posisinya di tengah persaingan ketat industri otomotif nasional.

4. Implikasi Strategi Harga Murah terhadap Pasar Otomotif Indonesia

Langkah pemangkasan harga yang ekstrem ini memberikan tekanan kepada para pemain otomotif lain di Indonesia, khususnya merek-merek Jepang dan Eropa yang selama ini mendominasi pasar. Konsumen pun diuntungkan dengan harga yang lebih terjangkau sehingga lebih banyak pilihan kendaraan dengan fitur modern dan teknologi terkini.

Meski begitu, produsen mobil China harus tetap memperhatikan kualitas produk dan layanan purna jual agar mampu mempertahankan kepercayaan konsumen dalam jangka panjang. Persaingan harga yang ketat juga mendorong inovasi dan peningkatan standar industri otomotif di Tanah Air.


Strategi gila produsen mobil China memangkas harga sampai Rp 250 juta menjadi fenomena yang mengubah wajah pasar otomotif Indonesia. Dengan penyesuaian harga yang signifikan, mereka berhasil menarik perhatian konsumen dan menantang dominasi merek lama. Ke depan, persaingan pasar otomotif di Indonesia diprediksi akan semakin sengit dan dinamis.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending