Reaksi Publik Terhadap Operasi Zebra Jaya 2023: Dari Patuh Hingga 'Ngeyel'
KuatBaca.com -Operasi Zebra Jaya 2023 di Jakarta menciptakan perbincangan di masyarakat. Dalam operasi ini, berbagai reaksi ditunjukkan oleh pengendara yang terjaring. Beberapa mengakui kesalahan dengan baik, sementara yang lainnya bersikap defensif bahkan agresif.
Pada hari pertama pelaksanaan operasi di DKI Jakarta, tim kami turut serta mengamati dinamika di beberapa wilayah kota pada Senin (18/9/2023). Dari pagi hingga siang hari, beberapa perilaku pengendara menarik untuk disoroti.
1. Tidak Mengenakan Sabuk Pengaman
Contohnya, di kawasan Tomang, seorang pengendara pikap yang kedapatan tidak mengenakan sabuk pengaman mencoba memberikan alasan ketika ditegur oleh petugas.
"Saya hanya mengantar barang singkat saja, hanya sampai di depan sini," kata pengendara tersebut dengan nada ringan.
Namun setelah mendapat teguran lebih lanjut, ia akhirnya mengakui kesalahannya, meskipun dengan alasan tambahan bahwa sabuk pengamannya sudah kendur.
Kejadian lain tercatat di underpass Taman Cattleya. Seorang pengendara motor yang tak mengenakan helm ditegur oleh polisi. Namun, bukannya mengakui kesalahannya, pengendara ini malah menuding pengendara lain yang juga tidak memakai helm.
"Lihat itu, banyak yang tidak pakai helm tapi dibiarkan saja. Kenapa saya saja yang ditegur?" keluhnya.
Petugas yang berhadapan dengan pengendara tersebut berusaha menenangkan dan menjelaskan bahwa setiap pelanggaran akan ditindak sesuai prosedur.
Menanggapi fenomena ini, AKP Karta, Kanit Turjawali Satlantas Polres Jakarta Barat, menyatakan bahwa perilaku pengendara yang defensif dan tidak mengikuti prosedur sering ditemui. Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena menunjukkan bahwa kesadaran publik untuk berlalu lintas dengan tertib masih rendah.
"Pengendara yang 'ngeyel' memang masih banyak. Hal ini menunjukkan kesadaran mereka untuk tertib berlalu lintas masih perlu ditingkatkan," ungkap AKP Karta.
2. Operasi Zebra Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Operasi Zebra Jaya 2023 memang didesain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Di hari pertama, Ditlantas Polda Metro Jaya memutuskan untuk tidak memberlakukan tilang, melainkan fokus pada edukasi dan penyampaian informasi terkait keselamatan berlalu lintas. Namun, berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan, kebijakan pemberlakuan tilang mungkin akan diterapkan pada hari-hari selanjutnya.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa aturan lalu lintas dibuat untuk keselamatan bersama. Dengan mengikuti aturan dan memahami pentingnya keselamatan, diharapkan kecelakaan dan risiko di jalan raya dapat diminimalisir. (*)