Prabowo Minta Pelonggaran TKDN, Indomobil Group Tetap Komitmen Rakitan Mobil Listrik GAC AION di Indonesia

4 May 2025 14:34 WIB
gac-aion-y-plus_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pada awal April 2025, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan pendapatnya terkait aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang berlaku di Indonesia. Menurut Prabowo, aturan TKDN yang terlalu ketat dapat membatasi daya saing industri Indonesia di pasar global. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini perlu dikaji ulang agar lebih fleksibel dan realistis, untuk memungkinkan industri Indonesia berkompetisi dengan lebih baik, khususnya dalam sektor otomotif.

Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam sebuah Sarasehan Ekonomi yang diadakan di Menara Mandiri, Jakarta Pusat. Prabowo juga menyebutkan bahwa dengan aturan TKDN yang dipaksakan terlalu ketat, Indonesia akan kesulitan untuk bersaing, terutama dengan negara-negara lain yang memiliki regulasi lebih longgar. Meskipun ia tidak menjelaskan secara rinci permintaan untuk pelonggaran tersebut, usulnya mendapatkan perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk para pelaku industri otomotif di Indonesia.

1. Indomobil Group Tanggapi Usulan Prabowo tentang TKDN

Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo, Andrew Nasuri, Direktur Indomobil Group, menyatakan bahwa meskipun ada permintaan untuk pelonggaran aturan TKDN, pihaknya tetap berkomitmen pada aturan yang ada. Menurut Andrew, ia telah berdiskusi dengan pihak Kementerian Perindustrian, yang memastikan bahwa aturan TKDN yang berlaku di Indonesia tidak akan berubah dalam waktu dekat. Artinya, meskipun ada wacana pelonggaran, peraturan mengenai komponen dalam negeri tetap berlaku.

Indomobil Group, yang menaungi merek mobil listrik GAC AION di Indonesia, menyadari pentingnya aturan TKDN dalam mendorong pengembangan industri otomotif lokal. Mereka juga mengakui bahwa meskipun ada pembicaraan tentang fleksibilitas TKDN, peraturan tersebut tetap menjadi acuan bagi industri otomotif di Indonesia. Dalam hal ini, Indomobil berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam fasilitas produksi di dalam negeri dan memenuhi persyaratan TKDN yang telah ditetapkan.

2. Investasi Indomobil Group untuk Meningkatkan TKDN Mobil Listrik

Indomobil Group tidak hanya menanggapi peraturan TKDN dengan kepatuhan, tetapi juga dengan melakukan investasi signifikan untuk mendukung produksi mobil listrik di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah mendirikan fasilitas produksi untuk merek GAC AION, sebuah mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaan otomotif China, GAC Group.

Sejak awal, Indomobil Group telah berkomitmen untuk merakit mobil listrik GAC AION di Indonesia melalui skema Completely Knocked Down (CKD), yang memungkinkan perusahaan untuk memproduksi mobil dengan tingkat komponen dalam negeri yang lebih tinggi. Dengan langkah ini, Indomobil tidak hanya berkontribusi terhadap industri otomotif lokal, tetapi juga mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat

sektor otomotif Indonesia.

3. Komitmen Indomobil untuk Mendukung Industri Lokal dan Perekonomian Indonesia

Indomobil Group, meskipun menghadapi tantangan dalam memenuhi target TKDN, tetap berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri lokal. Perusahaan ini telah menjalin kesepakatan dengan GAC AION, yang menjadi dasar bagi keputusan mereka untuk merakit mobil listrik di Indonesia. Langkah ini menunjukkan bahwa Indomobil Group memahami keinginan pemerintah untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Meskipun ada usulan untuk melonggarkan aturan TKDN, Indomobil Group tetap berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pembangunan fasilitas produksi di Indonesia. Dengan fokus pada mobil listrik, perusahaan ini juga berusaha untuk mempercepat transisi ke kendaraan ramah lingkungan, yang sejalan dengan tren global menuju penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan keseriusan dalam investasi dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada, Indomobil Group menunjukkan bahwa mereka siap berperan besar dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, meskipun tantangan dan perubahan regulasi mungkin akan terus ada di masa depan.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending