Polytron Siap Gabung Gaikindo Usai Luncurkan Mobil Listrik Perdana G3 dan G3+

13 May 2025 16:08 WIB
polytron-g3-1746590667051_169.jpeg

1. Polytron Resmi Terjun ke Industri Mobil Listrik Tanah Air

Kuatbaca.com - Setelah lama dikenal sebagai produsen elektronik, Polytron kini melebarkan sayapnya ke industri otomotif dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya, Polytron G3 dan G3+. Melalui langkah ini, perusahaan asal Kudus tersebut ingin memperkuat posisinya di segmen kendaraan listrik yang terus berkembang pesat di Indonesia.

2. Menuju Keanggotaan Gaikindo

Meski baru memiliki satu model mobil listrik, Polytron tengah bersiap untuk bergabung dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Hal ini diungkapkan oleh Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, yang menyebut proses keanggotaan sedang berlangsung.

"Kita dalam proses (gabung Gaikindo)," ungkap Tekno saat ditemui di Jakarta.

Keikutsertaan Polytron di Gaikindo bukan hanya sebagai formalitas, tapi juga strategi untuk memperluas jaringan, mengikuti regulasi otomotif nasional, serta membuka jalan untuk partisipasi dalam pameran otomotif terbesar di Indonesia, GIIAS 2025.

3. Target Penjualan Realistis: 1.500 Unit di 2025

Berbeda dengan beberapa merek China yang agresif dalam penetrasi pasar, Polytron memilih pendekatan yang lebih realistis. Target penjualan Polytron untuk G3 dan G3+ hingga akhir tahun dipatok sebanyak 1.500 unit.

Tekno menyebut bahwa saat ini fokus utama perusahaan adalah memperkenalkan dan memasarkan dua model mobil listrik tersebut sebelum menghadirkan produk baru di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

4. Produksi G3 & G3+ Masih Mengandalkan Pabrik Partner Lokal

Saat ini Polytron belum memiliki fasilitas produksi mobil listrik sendiri. Oleh karena itu, mereka menggandeng PT Handal Indonesia Motor (HIM) sebagai mitra manufaktur. Ini merupakan pendekatan yang juga digunakan oleh beberapa merek China seperti Jetour, Baic, dan Chery saat memasuki pasar Indonesia.

5. TKDN 40 Persen, Ini Komponen Lokal yang Dipakai

Menariknya, Polytron mengklaim bahwa G3 dan G3+ sudah mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen. Beberapa komponen lokal yang digunakan antara lain:

  • Speaker buatan Polytron sendiri
  • Ban dari produsen lokal
  • Baterai dari Gotion, perusahaan asal China yang kini memiliki fasilitas perakitan di Indonesia

Hal ini menjadi langkah penting bagi Polytron untuk memenuhi regulasi dan mendorong pengembangan ekosistem EV lokal.

6. Produk Kolaborasi dengan Skyworth China

G3 dan G3+ merupakan hasil kerja sama dengan Skyworth, pabrikan mobil listrik asal China. Mobil ini mengandalkan baterai Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh, memberikan performa yang cukup bersaing di kelasnya.

Meskipun komponen utama dan desain masih berbasis produk luar negeri, Polytron berkomitmen untuk secara bertahap mengembangkan komponen buatan sendiri di masa depan.

7. Masa Depan Mobil Listrik Nasional?

Muncul pertanyaan apakah mobil listrik Polytron dapat disebut sebagai produk nasional. Menurut Tekno, selama komponen lokal ditingkatkan secara bertahap dan proses manufaktur dilakukan di dalam negeri, maka bukan tidak mungkin mobil listrik Polytron bisa menjadi bagian dari kebangkitan industri otomotif nasional.

“Ke depan kita lihat part apa yang bisa kita bikin sendiri,” kata Tekno.

Awal yang Menjanjikan dari Polytron

Meski baru memulai dengan satu model, langkah Polytron bergabung dengan Gaikindo dan mengikuti GIIAS menunjukkan keseriusan dalam menjajaki industri otomotif Indonesia. Dengan pendekatan realistis, kolaborasi lokal, dan semangat kemandirian, Polytron berpotensi menjadi pemain penting di segmen mobil listrik nasional dalam beberapa tahun ke depan.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending