Polytron Resmi Terjun ke Industri Mobil Listrik, Siap Gabung Gaikindo dan Tampil di GIIAS 2025

Kuatbaca.com - Perusahaan elektronik ternama asal Kudus, Polytron, kini resmi melangkah ke industri otomotif dengan meluncurkan mobil listrik pertamanya, Polytron G3 dan G3+. Setelah puluhan tahun dikenal sebagai produsen perangkat elektronik rumah tangga, langkah strategis ini menandai era baru bagi Polytron yang ingin mengambil bagian dalam ekosistem kendaraan listrik nasional. Kehadiran mobil listrik ini juga menegaskan keseriusan Polytron dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
1. Menuju Keanggotaan Gaikindo dan Pameran Perdana di GIIAS
Sebagai pendatang baru di sektor otomotif roda empat, Polytron saat ini tengah dalam proses menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Keanggotaan ini menjadi penting karena Gaikindo merupakan mitra strategis pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan otomotif nasional, mulai dari regulasi kendaraan hingga insentif pajak.
“Kita dalam proses [gabung Gaikindo],” ungkap Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, dalam keterangannya di Jakarta.
Langkah selanjutnya, Polytron dijadwalkan akan ikut serta dalam ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, yakni Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Ini akan menjadi debut perdana Polytron memperkenalkan mobil listriknya secara masif ke publik Tanah Air.
2. Fokus Awal: Pemasaran G3 dan G3+, Belum Rilis Model Baru
Meski banyak yang berharap Polytron akan langsung merilis berbagai model baru di GIIAS, Tekno Wibowo menegaskan bahwa untuk sementara perusahaan masih akan fokus pada penjualan dua model yang sudah diluncurkan: Polytron G3 dan G3+.
“Sekarang kita fokus pasarkan G3 dan G3+ terlebih dahulu,” ujarnya.
Target penjualan yang ditetapkan Polytron untuk tahun pertama juga terbilang realistis. Mereka menargetkan dapat menjual sekitar 1.500 unit hingga akhir tahun 2025. Angka ini lebih konservatif dibandingkan merek-merek asal Tiongkok yang lebih agresif dalam ekspansi pasar Indonesia.
3. TKDN Capai 40 Persen, Ini Komponen Lokal Mobil Listrik Polytron
Salah satu keunggulan Polytron G3 dan G3+ adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sudah mencapai 40 persen. Hal ini menjadi penting dalam mendukung program pemerintah untuk mendorong penggunaan komponen lokal dalam kendaraan listrik.
Mobil listrik Polytron bekerja sama dengan produsen mobil asal China, Skyworth, serta perusahaan penyedia baterai ternama, Gotion. Baterai yang digunakan berjenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh, dan sudah dirakit di dalam negeri melalui fasilitas milik Gotion.
"Ya, di sini kan ada pabrik baterai Gotion dari China. Kalau nggak, kan nggak bisa dapat TKDN juga," kata Hariono, salah satu perwakilan dari Polytron.
Selain baterai, beberapa komponen lain yang digunakan merupakan hasil produksi dalam negeri, seperti speaker buatan Polytron sendiri dan ban yang harus disuplai secara lokal.
4. Produksi Dikerjakan Bersama PT HIM, Target Kembangkan Komponen Sendiri
Saat ini, Polytron belum memiliki pabrik mobil listrik sendiri. Oleh karena itu, produksi mobil G3 dan G3+ dilakukan melalui kerja sama dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM). Langkah ini serupa dengan strategi beberapa merek mobil listrik asal Tiongkok seperti Chery, Jetour, Neta, dan Baic yang juga menggandeng partner lokal untuk produksi.
“Part-nya yang pasti speaker (dari Polytron), ada beberapa part yang kita harus sourcing di lokal ya, seperti ban harus di lokal, kalau baterai kita kebetulan sudah ada supplier juga di lokal,” ungkap Tekno Wibowo.
Ia juga menambahkan bahwa ke depannya Polytron akan mengeksplorasi kemungkinan untuk memproduksi komponen kendaraan secara mandiri. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk membangun kapasitas produksi kendaraan listrik yang sepenuhnya lokal.