Polytron Jamin Harga Jual Kembali Mobil Listrik Tetap Tinggi, Konsumen Kini Bisa Lebih Tenang

8 May 2025 09:26 WIB
polytron-g3-1746590666912_169.jpeg

Kuatbaca.com - Industri kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang, namun masih ada satu kekhawatiran besar yang membayangi calon pembeli: nilai jual kembali yang merosot drastis. Menjawab tantangan ini, Polytron hadir dengan sebuah solusi yang diyakini mampu menghapus keraguan masyarakat, terutama terkait harga jual kembali (resale value) mobil listrik mereka.

1. Polytron Hadirkan Jaminan Buyback Hingga 70 Persen

Sebagai pemain baru di industri mobil listrik, Polytron langsung memberikan gebrakan yang menarik perhatian pasar. Perusahaan elektronik asal Indonesia ini menjanjikan jaminan buyback atau pembelian kembali sebesar 70% dari harga mobil setelah 3 tahun atau 36 bulan penggunaan. Artinya, depresiasi mobil Polytron hanya akan maksimal 30% dalam kurun waktu tersebut.

2. Menjawab Kecemasan Konsumen Soal Penurunan Harga

Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, menyatakan bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap nilai jual kembali adalah salah satu penghambat utama transisi ke mobil listrik. Banyak konsumen takut harga mobil listrik anjlok hingga 50% hanya dalam satu tahun karena tidak yakin dengan daya tahan baterai. Melalui jaminan buyback ini, Polytron ingin membangun kepercayaan dan memberi rasa aman kepada calon pembeli.

3. Buyback Sudah Jadi Strategi Umum, Tapi Polytron Tawarkan Lebih

Meskipun skema buyback bukanlah hal baru—karena telah dilakukan oleh pabrikan seperti Hyundai, Wuling, dan Chery—kehadiran Polytron di segmen ini tetap menarik perhatian. Polytron bukan hanya meniru, tetapi menawarkan pendekatan yang menyesuaikan dengan perilaku konsumen lokal yang sangat sensitif terhadap penurunan nilai barang.

4. Garansi Baterai dan Kendaraan yang Menggiurkan

Tidak hanya memberikan jaminan harga jual kembali, Polytron juga melengkapi penawarannya dengan garansi baterai hingga 8 tahun atau 180.000 km, dan garansi kendaraan hingga 5 tahun atau 150.000 km. Ini merupakan jaminan yang cukup kompetitif, mengingat baterai merupakan komponen paling mahal dan krusial dalam kendaraan listrik.

5. Spesifikasi Tangguh: Baterai LFP dan Torsi 320 Nm

Mobil listrik Polytron dibekali dengan baterai jenis Lithium Ferro Phosphate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh, serta tenaga mencapai 150 kW. Untuk urusan performa, mobil ini mampu menghasilkan torsi sebesar 320 Nm, yang dikenal sebagai ciri khas mobil listrik dengan akselerasi instan dan bertenaga.

6. Dimensi dan Ground Clearance Cocok untuk Jalanan Indonesia

Dengan ground clearance sebesar 158 mm, mobil listrik Polytron dirancang untuk mampu melibas berbagai kontur jalan di Indonesia. Ukurannya pun diklaim pas untuk kebutuhan keluarga perkotaan hingga suburban, menjadikan mobil ini fleksibel untuk berbagai skenario penggunaan harian.

7. Jarak Tempuh 402 KM dan Akselerasi 0-100 KM dalam 9,6 Detik

Mobil listrik ini hadir dalam dua varian dengan kemampuan menempuh jarak hingga 402 km (berdasarkan standar CLTC). Kecepatan maksimalnya mencapai 150 km/jam, dan mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 9,6 detik. Spesifikasi ini menjadikan mobil listrik Polytron cukup bersaing untuk kelasnya, terutama bagi konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan namun tetap bertenaga.

8. Harga Kompetitif Mulai dari Rp 200 Jutaan

Salah satu keunggulan utama Polytron adalah harga mobil listriknya yang terjangkau, yaitu mulai dari Rp 200 jutaan. Ditambah dengan jaminan nilai jual kembali, spesifikasi tinggi, dan garansi panjang, mobil ini bisa menjadi game changer di pasar kendaraan listrik Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik.

Polytron Incar Kepercayaan Pasar Lewat Solusi Nyata

Dengan inovasi jaminan harga jual kembali dan spesifikasi yang kompetitif, Polytron menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar ikut tren kendaraan listrik, tetapi benar-benar ingin menjawab keresahan pasar. Kehadiran program buyback 70 persen bisa menjadi terobosan penting dalam mempercepat adopsi mobil listrik di Indonesia, terutama dari segmen konsumen yang masih ragu.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending