Kuatbaca.com - Industri otomotif Indonesia mengalami gejolak signifikan pada April 2025. Penjualan kendaraan bermotor, baik secara wholesales (dari pabrik ke dealer) maupun retail (dari dealer ke konsumen), mengalami penurunan cukup tajam dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan wholesales tercatat hanya mencapai 51.205 unit, turun dari 70.895 unit di Maret 2025. Begitu pula dengan retail sales yang turun dari 76.582 unit menjadi 57.301 unit, mencerminkan penurunan sebesar lebih dari 25 persen.
Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh merek otomotif ternama di Indonesia, termasuk Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Suzuki, hingga Hyundai. Penurunan ini menjadi cerminan dinamika ekonomi dan daya beli masyarakat yang sedang mengalami tekanan.
Salah satu sorotan utama dari data penjualan April 2025 adalah perubahan signifikan dalam peringkat merek mobil terlaris. Hyundai, yang biasanya stabil di posisi keenam, kini harus merelakan tempatnya kepada BYD — merek asal Tiongkok yang tengah naik daun. BYD berhasil masuk ke lima besar dalam daftar penjualan wholesales, tepat di bawah Mitsubishi Motors, dengan mencatatkan 3.496 unit.
Sementara itu, Chery — merek China lainnya — juga menunjukkan performa positif. Dalam daftar wholesales, Chery berhasil menyalip Hyundai dengan 1.620 unit, unggul tipis dari Hyundai yang mencatatkan 1.607 unit. Meskipun begitu, dalam penjualan retail, Hyundai masih sedikit unggul dengan 1.703 unit dibandingkan Chery yang meraih 1.549 unit. Tren ini mengindikasikan potensi pergeseran kekuatan di pasar otomotif Indonesia.
Meski kalah dari sisi volume penjualan, Hyundai sebenarnya masih unggul dari sisi keragaman produk. Di pasar Indonesia, Hyundai menawarkan total 11 model kendaraan, dengan opsi mesin bensin, hybrid, hingga full electric. Daftar mobil Hyundai yang tersedia di Indonesia antara lain:
Dengan lini produk yang luas, Hyundai tetap memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif, terutama dalam segmen kendaraan ramah lingkungan dan SUV keluarga.
Sementara Hyundai mengandalkan keragaman lini produk, strategi BYD dan Chery terlihat lebih fokus dan agresif. BYD hanya menawarkan lima model di Indonesia, namun semuanya merupakan mobil listrik murni. Model BYD yang dijual meliputi:
Pendekatan ini membuat BYD menjadi salah satu pemain dominan di pasar kendaraan listrik nasional, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap mobil EV.
Chery, di sisi lain, agresif dalam memperluas segmen SUV dan crossover dengan delapan model andalan, seperti:
Chery memanfaatkan tren meningkatnya minat terhadap SUV stylish dan berfitur lengkap dengan harga kompetitif.
Posisi Hyundai yang mulai terdesak oleh merek-merek baru menunjukkan pentingnya adaptasi strategi penjualan dan pemasaran. Meski memiliki produk yang kuat secara teknologi dan desain, tantangan harga, preferensi konsumen, serta kecepatan inovasi menjadi faktor krusial dalam mempertahankan posisi di pasar.
Di sisi lain, Hyundai masih memiliki potensi besar, terutama melalui model-model listrik seperti Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang telah mendapat pengakuan global. Investasi di infrastruktur layanan purna jual dan insentif pembelian kendaraan listrik juga bisa menjadi langkah penting untuk menarik kembali minat konsumen.