Pakar ITB Bagikan Tips Aman Tinggalkan Mobil Listrik dalam Waktu Lama, Cegah Risiko Seperti Kasus BYD Seal

16 May 2025 15:15 WIB
cas-mobil-listrik-di-rumah.png

Agus Purwadi, pakar kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan panduan penting bagi pemilik mobil listrik yang ingin meninggalkan kendaraannya dalam waktu lama di garasi. Tips ini disampaikan menyusul insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Menurut Agus, salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah kondisi lingkungan tempat penyimpanan mobil. Ia menyarankan agar kendaraan disimpan di ruangan yang sejuk, tidak lembap, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga suhu kendaraan tetap stabil dan menghindari potensi gangguan pada sistem kelistrikan.

“Untuk menyimpan kendaraan listrik dalam jangka waktu lama, pastikan area garasi tidak panas maupun lembap. Lingkungan yang sejuk dan berventilasi sangat dianjurkan,” jelas Agus, Kamis (15/5).

Perhatikan Status Baterai: Jangan Kosong dan Jangan Penuh

Selain suhu lingkungan, Agus juga menyoroti kondisi baterai sebagai komponen paling krusial. Ia menegaskan bahwa kendaraan sebaiknya tidak ditinggalkan dalam keadaan baterai kosong atau 100% terisi. Idealnya, kapasitas baterai berada di sekitar 50 persen atau mengikuti rekomendasi dari produsen kendaraan.

“Status muatan baterai perlu dijaga. Jangan biarkan kosong, tapi juga hindari mengisi penuh. Sekitar 50 persen adalah kondisi ideal,” lanjutnya.

Dugaan Penyebab Asap pada BYD Seal

Agus juga mengomentari insiden mobil BYD Seal yang mengeluarkan asap di Jakarta Barat. Menurutnya, ada tiga kemungkinan penyebab:

  1. Masalah pada baterai – Baterai kendaraan listrik sangat sensitif terhadap suhu tinggi. Ketika mengalami overheat, baterai bisa menimbulkan kepulan asap meski tanpa api.
  2. Gangguan pada sistem kelistrikan – Misalnya hubungan pendek atau korsleting, yang bisa memicu panas berlebih dan menimbulkan asap.
  3. Kerusakan komponen elektronik daya – Seperti inverter atau charger internal, yang juga bisa menyebabkan gangguan operasional hingga kebocoran panas.

“Tiga kemungkinan itu—baterai, sistem kelistrikan, dan komponen elektronik daya—patut dicermati. Masing-masing punya potensi menimbulkan masalah jika tidak dalam kondisi optimal,” paparnya.

Tunggu Hasil Investigasi Resmi dari BYD

Meski telah memberikan analisis awal, Agus tetap menyarankan masyarakat untuk menunggu hasil investigasi resmi dari pihak BYD Indonesia, mengingat perusahaan asal Tiongkok tersebut tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tersebut.

“BYD saat ini merupakan pemimpin pasar kendaraan listrik, baik di Indonesia maupun global. Mereka tentu akan menangani masalah ini secara serius dan menyeluruh,” tutupnya.

Dengan tips ini, para pemilik mobil listrik diharapkan bisa lebih memahami cara menyimpan kendaraan secara aman, sekaligus mengurangi risiko insiden serupa di masa mendatang.

mobil listrik
Tips Aman
BYD Seal Hybrid
pakar ITB

otomotif

Fenomena Terkini






Trending