Kuatbaca.com - Omoway, merek motor listrik asal China, secara resmi meluncurkan produk perdananya di Indonesia. Keputusan ini mengejutkan karena biasanya negara asal menjadi lokasi peluncuran global, bukan negara tujuan. Menurut penjelasan Chief Product Officer Omoway, Ricky Yu, Indonesia menjadi pilihan utama karena memiliki ekosistem sepeda motor yang masif—sebuah pasar yang siap menyambut teknologi baru semacam motor listrik. “Motor adalah hal yang penting di sini (Indonesia). Kita benar-benar melihat bagaimana orang menggunakan motor di sini. Indonesia juga memiliki rata‑rata orang berusia muda dan sangat terbuka dengan teknologi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
1. Potensi Pasar Motor Listrik: Gaya Hidup Muda dan Teknologi
Indonesia memiliki sekitar 120 juta pengguna sepeda motor, dengan angka penjualan tahunan mencapai 6 juta unit. Data ini menjadi daya tarik besar bagi merek motor listrik baru seperti Omoway untuk memasuki pasar nasional. Ricky Yu menjelaskan bahwa demografi Indonesia mendukung penerapan teknologi kendaraan ramah lingkungan. Generasi muda yang melek teknologi diyakini akan cepat menerima inovasi transportasi listrik dan otonom. Hal ini menjadi dasar Omoway memfokuskan peluncurannya di tanah air.
2. Fasilitas Produksi di Karawaci: Sentra Ekonomi Motor Listrik
Omoway tidak hanya meluncurkan motors listriknya di Indonesia, tetapi juga merencanakan pembangunan fasilitas produksi lokal. Berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di kawasan Karawaci, Tangerang, pabrik ini akan menjadi pusat pembuatan motor listrik yang menjadi tulang punggung pemasaran Omoway di Indonesia dan sekitarnya. Operasional pabrik direncanakan dimulai akhir tahun 2025. Kehadiran fasilitas produksi diharapkan dapat menekan biaya impor, mempercepat distribusi, dan membuka lapangan kerja baru.
3. Motor Otonom: Masa Depan Berkendara yang Smart dan Mandiri
Omoway menghadirkan motor listrik berpadu teknologi otonom canggih. Dilengkapi autonomous driving systems, motor ini mampu menjalani manuver seperti parkir otomatis dan mengikuti alur jalan tanpa bantuan pengendara. Todd He, pendiri Omoway, menyebut teknologi itu sebagai tolok ukur baru masa depan mobilitas.
“Dengan menciptakan autonomous driving systems yang tak hanya cerdas namun juga adaptif dan penuh pertimbangan, Omoway menghadirkan kekuatan teknologi cerdas bagi kehidupan sehari‑hari membangun masa depan yang berkelanjutan, di mana transportasi menjadi mudah, aman, dan bermanfaat,” tambahnya.
Inovasi ini menempatkan Omoway sebagai salah satu pionir kendaraan listrik berorientasi mobilitas pintar (smart mobility) di Asia Tenggara.
4. Indonesia Jadi Kantor Pusat Omoway Asia Tenggara
Selain lokasi peluncuran dan produksi, Omoway juga memilih Indonesia sebagai kantor pusat operasional mereka untuk wilayah Asia Tenggara. Keputusan ini mencerminkan betapa strategisnya Indonesia dalam peta pertumbuhan industri kendaraan listrik regional. Ricky Yu menegaskan bahwa mereka ingin lebih dekat dengan konsumen, pemerintah, dan ekosistem pendukung. Dengan ini, respons produk terhadap preferensi pasar lokal bisa lebih cepat dan relevan.
5. Strategi Green Economy dan Pendorong Energi Bersih
Omoway melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam percepatan adopsi energi bersih dan pembangunan ekonomi hijau. Motor listrik yang diproduksi massal bisa membantu menurunkan emisi karbon di sektor transportasi perkotaan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai target netral karbon. Dengan teknologi otonom dan listrik, Omoway berharap dapat mendorong kesadaran publik tentang pentingnya mobilitas ramah lingkungan.
Meskipun optimisme tinggi, Omoway menyadari tantangan besar menanti—terutama dalam hal penyediaan infrastruktur pengisian daya (charging station), regulasi, hingga budaya konsumen yang belum sepenuhnya familiar dengan kendaraan listrik. Masalah harga juga menjadi perhatian, mengingat motor listrik umumnya lebih mahal dibandingkan motor berbahan bakar fosil. Namun dengan skema pembiayaan menarik dan dukungan pabrik lokal, Omoway berharap dapat mengatasi hambatan ini.