MotoGP Aragon 2025: Kemenangan Sempurna Marc Marquez di Negeri Matador

Kuatbaca - Marc Marquez kembali menegaskan bahwa ia masih sang penguasa lintasan dengan kemenangan gemilang di MotoGP Aragon 2025. Balapan yang digelar di tanah kelahirannya, Spanyol, menjadi panggung sempurna bagi sang legenda untuk menunjukkan dominasinya sejak lampu start menyala hingga garis finis.
Start dari Pole, Marquez Tak Terbendung
Balapan berlangsung di Circuito de Alcaniz, Aragon, Minggu (8/6) malam WIB. Marc Marquez memulai balapan dari posisi pole, dan sejak lampu hijau menyala, ia langsung tancap gas dan tak pernah melihat ke belakang. Performa motor Ducati GP25 yang ditungganginya benar-benar maksimal, dan Marquez mengendalikan ritmenya dengan presisi tinggi.
Sang adik, Alex Marquez, juga memulai balapan dari barisan depan dan langsung menempel di posisi kedua. Sementara itu, Francesco Bagnaia yang memulai dari posisi keempat berhasil naik ke urutan ketiga, menyalip Franco Morbidelli yang justru tercecer ke posisi tujuh setelah awal yang cukup menjanjikan.
Drama Awal: Duel Sengit Bagnaia dan Acosta
Lap-lap awal menyajikan pertarungan sengit antara Francesco Bagnaia dan Pedro Acosta. Di tikungan terakhir putaran pertama, Acosta sempat menyalip Bagnaia dengan manuver agresif. Namun, Bagnaia tak tinggal diam. Dengan pengalaman dan ketenangannya, ia kembali mengambil posisi ketiga di lap berikutnya.
Meski persaingan cukup ketat di belakang, posisi tiga besar tetap stabil hingga pertengahan balapan. Marquez bersaudara terus memimpin, sementara Bagnaia harus menjaga ritmenya untuk menghindari tekanan dari Acosta yang terus membayang di belakangnya.
Insiden Menimpa Binder dan Quartararo
Balapan kali ini tidak sepenuhnya berjalan mulus bagi seluruh pembalap. Di lap ke-12, Brad Binder mengalami kecelakaan saat berada di posisi kelima. Tak lama berselang, giliran Fabio Quartararo yang tergelincir di tikungan pertama setelah melewati lap ke-13. Kedua pembalap mengalami low side yang membuat mereka harus menyudahi balapan lebih awal.
Insiden tersebut sedikit membuka ruang di papan tengah, namun tidak cukup mengganggu dominasi trio di depan. Marc Marquez semakin menjauh, sementara Alex Marquez terus menjaga jarak dari Bagnaia.
Masuki lap ke-16, Marquez memimpin dengan jarak aman—hampir 2,4 detik di depan adiknya. Ini menjadi sinyal bahwa tak akan ada drama di putaran-putaran akhir, setidaknya untuk posisi terdepan. Marquez tampil tenang dan fokus, memastikan tidak ada celah bagi pembalap lain untuk mendekat.
Di belakangnya, Alex berhasil menjaga tekanan dari Bagnaia yang berusaha keras memangkas selisih waktu. Namun, perlawanan dari juara dunia bertahan itu tidak cukup kuat untuk merusak komposisi podium.
Ketika balapan memasuki lima lap terakhir, komposisi posisi teratas tetap tidak berubah. Marquez bersaudara memimpin klasemen balapan dengan gap nyaman dari Bagnaia. Ketiganya akhirnya melintasi garis finis sesuai urutan tersebut—Marc di posisi pertama, Alex kedua, dan Bagnaia melengkapi podium di tempat ketiga.
Kemenangan ini bukan hanya soal tambahan poin, tetapi juga momen emosional bagi Marc Marquez. Tampil di negara sendiri dan kembali naik podium tertinggi adalah pembuktian bahwa dirinya belum habis—bahkan setelah beberapa musim yang penuh cedera dan keraguan. Sementara itu, keberhasilan Alex finis kedua menunjukkan bahwa nama Marquez masih akan mendominasi MotoGP untuk waktu yang lama, dari dua generasi sekaligus.