Mengembangkan Energi Mobil Listrik di Indonesia: Apakah PLTU Batu Bara Masih Relevan?

17 September 2023 14:20 WIB·28
luhut-binsar-pandjaitan.jpeg

KuatBaca.com- Indonesia tengah berada di garis depan pengembangan kendaraan listrik, sebuah inisiatif yang akan membentuk masa depan transportasi nasional. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai perkembangan ini, khususnya terkait dengan sumber daya energi yang diperlukan.

Menyusul kekhawatiran bahwa energi untuk mobil listrik masih bergantung pada PLTU batu bara, Luhut memberikan penjelasan.

1. Transisi Memerlukan Beberapa Tahap

Menurutnya, pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah proses yang sedang berlangsung, dan transisi ini memerlukan pendekatan bertahap. Meskipun saat ini banyak pembangkit listrik masih mengandalkan batu bara, visi ke depannya adalah beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

"Semuanya memerlukan keseimbangan," kata Luhut saat menghadiri Seminar Nasional IKAXA 2023 di Senayan, Jakarta Pusat.

"Kita harus menjaga agar beban terbaiknya tidak terganggu. Sekarang emisi karbon kita sekitar 2,3 ton per kapita. Sementara negara seperti Amerika memiliki angka sekitar 15 ton. Ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki ruang untuk berkembang."

Data dari PT PLN (Persero) menunjukkan bahwa kapasitas pembangkit listrik yang diharapkan terpasang hingga tahun 2030 adalah 99,2 Giga Watt (GW). Dari jumlah tersebut, batu bara masih mendominasi dengan 45%. Sisanya dibagi antara gas (26%), air (15%), panas bumi (6%), dan sumber lainnya. Salah satu sumber energi yang menonjol adalah energi surya, meskipun saat ini hanya mencakup sekitar 5% dari keseluruhan.

2. Pentingnya Energi Surya

Agus Purwadi, pengamat otomotif dan ahli kelistrikan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menekankan pentingnya energi surya, khususnya di tengah meningkatnya popularitas mobil dan motor listrik. Dia berpendapat bahwa Indonesia seharusnya segera mengadopsi sistem solar photovoltaic atau solar PV, yang dianggapnya sebagai sumber energi pembangkit listrik paling ideal untuk negara kita saat ini.

"Dengan menggunakan solar PV, kita bisa memastikan sumber energi yang lebih berkelanjutan," kata Agus.

"Kita harus bergerak cepat dalam mengadopsi teknologi ini sebelum harganya naik."

Dia menambahkan bahwa banyak negara berkembang di Asia, termasuk India, sudah mulai beralih ke solar PV. Sebagai negara yang berambisi menjadi pemimpin dalam industri kendaraan listrik, langkah logis berikutnya bagi Indonesia adalah mengadopsi sumber energi yang sama.

Dengan adanya kesadaran dan niat yang kuat, masa depan kendaraan listrik di Indonesia tampaknya akan cerah. Kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara pembangunan teknologi dan adopsi sumber energi yang berkelanjutan. (*)

otomotif

Fenomena Terkini






Trending