Krisis Kecil di Ducati Mulai Terasa, Performa Motor Jadi Sorotan

30 May 2025 14:16 WIB
2209657353-1744878083685_169.jpeg

Kuatbaca - Dalam beberapa seri terakhir MotoGP, Ducati, yang selama ini dikenal sebagai tim besar dengan motor Desmosedici GP25, mulai menghadapi tantangan serius. Meski para pembalapnya masih sering menduduki posisi podium, hasil kemenangan yang biasanya datang hampir rutin, kini mulai sulit diraih. Dua seri terakhir di Prancis dan Inggris memperlihatkan Ducati gagal mendulang kemenangan, dengan Johann Zarco dari Honda dan Marco Bezzecchi dari Aprilia keluar sebagai juara.

Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa performa motor Ducati tidak lagi sekuat sebelumnya. Sebagai tim yang sangat mengandalkan teknologi dan mesin canggih, ketidakkonsistenan tersebut menimbulkan pertanyaan soal kesiapan motor mereka menghadapi musim kompetisi yang semakin sengit.

Pebalap Ducati Berjuang Lebih Keras di Lintasan

Para pembalap Ducati, termasuk nama-nama besar seperti Marc Marquez, Francesco Bagnaia, dan Fabio Di Giannantonio, kini harus berusaha lebih keras untuk mempertahankan posisi mereka di lintasan. Meski motor Ducati terkenal bertenaga dan cepat, kenyataannya para pebalap harus lebih ekstra dalam mengendalikan Desmosedici GP25 yang dianggap belum optimal.

Terlihat jelas bahwa mereka kerap berjuang menghadapi sejumlah kendala teknis dan performa motor yang kurang stabil. Hal ini membuat balapan menjadi lebih menantang, apalagi ketika menghadapi rival-rival tangguh yang terus berkembang seperti Honda dan Aprilia.

Marquez dan Bagnaia Alami Kesulitan, Balapan Jadi Lebih Berat

Marc Marquez, sang juara dunia yang kini masih memimpin klasemen kejuaraan, mengakui bahwa performanya tidak selalu mulus. Di seri MotoGP Inggris, Marquez sempat mengalami jatuh di balapan pertama, namun dia merasa insiden tersebut bukan karena kesalahan besar ataupun masalah pada motor. Marquez memilih untuk tampil lebih hati-hati di balapan kedua dan berhasil finis di posisi ketiga.

Sementara itu, Bagnaia juga mengalami kesulitan yang tidak kalah berat. Dia harus keluar dari balapan pada lap keempat akibat jatuh, yang tentu saja sangat merugikan peluangnya di kejuaraan. Insiden tersebut menunjukkan bahwa kondisi motor dan situasi balapan membuat performa pebalap Ducati menjadi kurang maksimal.

Tantangan Teknologi Ducati Tahun Ini Dinilai Lebih Sulit

Masalah yang muncul pada motor Ducati tahun ini dianggap lebih kompleks dibanding musim-musim sebelumnya. Setiap tahun memang ada tantangan yang harus dihadapi tim, namun kali ini terasa lebih berat dan menuntut adaptasi lebih cepat dari para pebalap. Kemampuan Marc Marquez yang fenomenal sedikit banyak membantu menutupi masalah tersebut, sehingga dia tetap bisa bersaing ketat di puncak klasemen.

Namun, tekanan pada Ducati semakin meningkat, terutama karena pesaing-pesaing lain mampu menunjukkan performa yang lebih stabil. Hal ini menandai bahwa Ducati harus melakukan perbaikan signifikan agar tetap menjadi favorit juara di musim ini.

Meski menghadapi berbagai kendala, Ducati masih menempatkan pembalapnya di posisi atas klasemen sementara. Marquez memimpin dengan 196 poin, unggul 24 poin dari saudaranya, Alex Marquez. Francesco Bagnaia berada di posisi ketiga, meski tertinggal cukup jauh dengan jarak 72 poin.

Situasi ini menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Ducati untuk terus memperbaiki performa motor mereka dan memastikan pembalap dapat mengoptimalkan potensi di tiap seri balapan berikutnya.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending