Gaikindo Was-was Jika Konflik Timur Tengah Meluas Jadi Perang Dunia Ketiga

Kuatbaca.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan kekhawatirannya terhadap eskalasi konflik yang terjadi di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran, yang berpotensi memicu perang dunia ketiga. Kondisi ini dikhawatirkan akan membawa dampak negatif besar bagi industri otomotif global, termasuk Indonesia, yang saat ini tengah menghadapi tantangan penurunan penjualan mobil akibat kondisi ekonomi dan geopolitik dunia yang tidak stabil.
1. Dampak Potensi Perang Dunia Ketiga bagi Industri Otomotif
Ketua Gaikindo, Yohannes Nangoi, menilai jika konflik yang saat ini berlangsung di Timur Tengah semakin melebar dan berubah menjadi perang dunia ketiga, maka industri otomotif bisa mengalami kemerosotan tajam hingga mencapai titik nadir. Nangoi menjelaskan bahwa situasi sudah cukup rumit dengan ketegangan antara Pakistan dan India di Asia Selatan yang dekat dengan Asia Tenggara, serta konflik Israel dengan Hamas yang belum sepenuhnya mereda dan kini bertambah besar dengan keterlibatan Iran.
2. Dukungan Negara-Negara Besar dan Risiko Meluasnya Konflik
Konflik ini menjadi semakin kompleks dengan adanya dukungan dari blok negara besar yang saling berseberangan. Kelompok negara G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, secara terbuka mendukung Israel. Sebaliknya, Rusia dan China memberi dukungan kepada Iran. Yohannes Nangoi menegaskan bahwa dunia saat ini sangat berharap agar konflik ini tidak berkembang menjadi perang besar yang melibatkan banyak negara. Ia juga mengungkapkan harapannya agar peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat lebih optimal untuk menjaga perdamaian dunia.
3. Indonesia Beruntung Jauh dari Pusat Konflik dan Masih Menarik Investasi Otomotif
Di tengah kekhawatiran tersebut, Gaikindo optimis karena Indonesia beruntung secara geografis yang jauh dari pusat konflik saat ini. Hal ini menjadi faktor penting bagi keberlangsungan industri otomotif domestik. Selain itu, Indonesia masih dipercaya sebagai salah satu negara tujuan investasi utama oleh perusahaan otomotif global. Investasi besar-besaran pun terus mengalir, termasuk dari merek-merek besar seperti BYD, yang menunjukkan prospek positif meskipun ada sedikit perlambatan karena kondisi global.
4. Target Penjualan Otomotif Indonesia Tahun 2025 dan Harapan Gaikindo
Gaikindo menargetkan penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2025 mencapai sekitar 850 ribu unit, angka yang tidak jauh berbeda dibandingkan capaian tahun 2024 yang mencapai 865.723 unit. Yohannes Nangoi menyatakan bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki masa depan yang cerah asalkan kondisi global tidak semakin memburuk akibat konflik geopolitik. Namun, mereka tetap mewaspadai potensi perlambatan akibat ketidakpastian yang ada saat ini.