Francesco Bagnaia Tembus Podium MotoGP Aragon 2025: Ducati Temukan Solusi Efektif

Kuatbaca.com - Francesco “Pecco” Bagnaia akhirnya berhasil kembali ke performa terbaiknya dengan meraih podium ketiga di MotoGP Aragon 2025. Hasil ini menjadi titik balik bagi pembalap Ducati tersebut setelah melewati masa-masa sulit di awal musim. Dalam beberapa seri sebelumnya, juara dunia dua kali itu kesulitan menunjukkan performa konsisten, terutama karena ketidaknyamanan dengan bagian depan motornya. Podium ini tentu menjadi pelepas dahaga baik bagi Bagnaia maupun tim Ducati yang terus berupaya mencari solusi teknis.
1. Rentetan Hasil Buruk yang Mengkhawatirkan
Sebelum Aragon, Bagnaia menjalani serangkaian balapan yang mengecewakan. Ia tidak berhasil mencetak poin sama sekali di Sprint MotoGP Prancis dan hanya mampu finis di posisi ke-16 pada balapan utamanya. Hal serupa terjadi di MotoGP Inggris, di mana ia hanya finis keenam di sprint race dan gagal menyelesaikan balapan utama. Bahkan, ketika tampil di Aragon untuk sprint race, ia kembali gagal mencetak poin setelah finis ke-12, meski start dari posisi keempat. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya perbaikan yang dilakukan Ducati untuk membantunya keluar dari masa sulit.
2. Perubahan Kecil yang Memberi Dampak Besar
Menurut manajer tim Ducati, Davide Tardozzi, kunci kebangkitan Bagnaia di Aragon terletak pada perubahan teknis kecil pada bagian depan motor Desmosedici GP25. Tardozzi mengaku bahwa modifikasi ini bukanlah sesuatu yang besar, tetapi cukup signifikan untuk mengembalikan kepercayaan diri Pecco. Dalam komentarnya, ia menyampaikan bahwa ide perbaikan datang dari diskusi antara Bagnaia dan teknisi balapannya sehari sebelum race utama.
“Kami merasa sangat senang buat Pecco karena dia tampak sudah kembali. Para insinyur sudah bekerja keras beberapa balapan terakhir untuk menemukan kenyamanan kembali di bagian depan motor,” ujar Tardozzi.
“Ini hanya sedikit perubahan, tapi sangat berarti. Saya tidak akan mengungkap apa itu, mungkin Pecco yang akan berbicara nanti. Tapi yang jelas, ini adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” tambahnya.
3. Strategi Matang di Aragon: Pertarungan vs Acosta dan Kontrol Emosi
Dalam balapan utama MotoGP Aragon, Bagnaia menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama dari sisi ketenangan dan strategi. Ia sempat terlibat duel sengit dengan Pedro Acosta dari Aprilia pada awal balapan. Meski sempat tertinggal, Bagnaia berhasil membendung serangan Acosta dengan cerdas dan taktis. Bahkan, ia berhasil memangkas jarak dengan Alex Marquez di posisi kedua, tetapi memilih menahan diri untuk tidak mengambil risiko terlalu besar. Keputusan ini membuahkan hasil: Bagnaia meraih podium, membawa pulang poin penting, dan mengembalikan moralnya sebagai salah satu pesaing utama.
4. Harapan Ducati dan Evaluasi Tengah Musim
Dengan hasil positif di Aragon, Ducati kini menatap ke depan dengan lebih percaya diri. Mereka akan melanjutkan upaya evaluasi dan pengembangan dalam tes tengah musim yang dijadwalkan segera digelar. Tardozzi menyatakan bahwa perbaikan yang dilakukan akan terus diuji lebih lanjut untuk memastikan stabilitas performa Bagnaia di sisa musim. Perhatian utama tetap pada area depan motor, yang sebelumnya menjadi sumber ketidaknyamanan.
“Setelah berdiskusi kemarin, teknisi balapan Pecco punya ide, dan akhirnya itu berhasil. Kami akan lihat apakah bisa terus meningkatkan area ini dalam tes besok,” pungkas Tardozzi.
Musim MotoGP 2025 masih panjang, dan kebangkitan Bagnaia di Aragon menjadi sinyal bahwa ia belum selesai dalam perebutan gelar. Dengan pengalaman serta kerja sama erat dengan tim teknis Ducati, Pecco punya peluang untuk kembali bersaing di papan atas klasemen. Podium di Aragon bukan hanya soal posisi, tetapi juga tentang mentalitas juara yang mulai kembali menyala. Jika Ducati bisa mempertahankan momentum dan terus memperbaiki performa GP25, bukan tidak mungkin Bagnaia akan kembali menjadi penantang serius Marc Marquez di sisa musim.