Formula E 2025 Jakarta: Tanpa APBD, Jakpro Fokus pada Skema B2B

18 March 2025 12:38 WIB
wusss-serunya-balapan-formula-e-jakarta-2023-seri-11-12_169.jpeg

Kuatbaca.com - Formula E Jakarta 2025 dipastikan akan digelar tanpa melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan ajang balap mobil listrik ini akan melanjutkan skema bisnis ke bisnis (B2B) yang telah diterapkan pada gelaran tahun sebelumnya. Dengan skema ini, pihak penyelenggara berharap dapat menarik lebih banyak sponsor dari sektor swasta maupun BUMN untuk mendanai acara tersebut.


1. Formula E 2025 Tanpa Dana APBD

Wacana penggunaan APBD untuk penyelenggaraan Formula E sempat mengundang perhatian masyarakat, terutama mengenai alokasi dana yang mungkin tidak tepat sasaran. Namun, PT Jakpro memastikan bahwa anggaran dari pemerintah daerah tidak akan digunakan untuk mensponsori ajang Formula E Jakarta pada 2025. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, yang mengharuskan proyek ini berjalan dengan skema B2B. Deni Rifky Purwana, Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025, menegaskan bahwa seluruh biaya operasional dan penyelenggaraan akan ditanggung oleh sponsor dan mitra bisnis, tanpa ada kontribusi dari APBD.

“Tidak ada serupiah pun uang APBD, semuanya benar-benar B2B sesuai dengan peraturan gubernurnya,” ungkap Deni saat berbicara mengenai persiapan untuk Formula E tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa Jakpro berusaha untuk memaksimalkan potensi pendanaan melalui sektor swasta dan korporasi.


2. Fokus pada Skema Bisnis ke Bisnis (B2B)

Dengan tetap mengusung skema B2B, Formula E Jakarta 2025 berupaya untuk mengandalkan dukungan dari perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk terlibat dalam ajang balap internasional ini. Deni Rifky Purwana menjelaskan bahwa sektor-sektor tertentu telah menunjukkan minat untuk mensponsori acara tersebut. Namun, dia juga menekankan bahwa hingga saat ini masih ada tahap negosiasi dan tawar-menawar yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, Jakpro belum dapat mengungkapkan siapa saja yang akan terlibat sebagai sponsor utama.

“Mungkin saya hanya bisa jawab gini, akan ada kejutan. Jadi stay tune, nanti kita akan umumkan. Insya Allah jadi kejutan bagi kita semua,” tambahnya, menandakan bahwa pengumuman sponsor akan dilakukan dalam waktu dekat dan diharapkan dapat mengejutkan banyak pihak.

3. Potensi Sponsor dari Sektor Swasta dan BUMN

Jakpro mengklaim bahwa sejumlah perusahaan, baik dari sektor swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), telah menyatakan minat untuk menjadi sponsor ajang Formula E 2025. Meskipun demikian, Deni enggan menyebutkan secara rinci nama perusahaan-perusahaan yang tertarik. Proses negosiasi dan pembicaraan mengenai komitmen sponsor, menurutnya, masih berlangsung dan pihak Jakpro tengah melakukan upaya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.

“Masih tawar menawar, bargaining, tidak bisa kita spill,” jelas Deni, yang memberikan kesan bahwa keputusan akhir mengenai sponsor akan bergantung pada kesepakatan yang tercapai dalam beberapa waktu mendatang.

4. Tantangan dalam Negosiasi dan Komitmen Sponsor

Deni juga menyebutkan bahwa kunci utama dalam penandatanganan kontrak sponsor adalah "upfront fee", yaitu pembayaran yang dilakukan di awal sebagai bagian dari komitmen sponsor. Jika sponsor belum memberikan uang muka tersebut, pihak Jakpro tidak dapat menganggapnya sebagai sponsor resmi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun banyak perusahaan yang tertarik untuk terlibat, proses untuk memastikan komitmen sponsor tetap memerlukan waktu dan perhatian yang matang.

"Kuncinya upfront fee, kalau sudah upfront fee baru kita bicara, kalau cuma sekadar minat-minat saja. Susah kita pegang itu ya," tambah Deni, menekankan pentingnya komitmen yang jelas dari para calon sponsor.

5. Antisipasi Kejutan dan Harapan untuk Formula E 2025

Formula E Jakarta 2025 bukan hanya tentang ajang balap mobil listrik, tetapi juga menjadi platform untuk memperkenalkan Jakarta sebagai kota yang ramah terhadap teknologi ramah lingkungan. Dengan mengandalkan skema B2B, diharapkan Formula E tahun ini akan berjalan dengan lebih efisien dan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi kota. Selain itu, kehadiran sponsor yang kuat akan memungkinkan acara ini menjadi lebih meriah dan sukses, baik dari segi penyelenggaraan maupun promosi.

Deni Purwana menambahkan, "Kami berharap akan ada kejutan yang dapat menggembirakan bagi masyarakat Jakarta dan penggemar Formula E. Mari kita tunggu pengumuman resmi yang akan datang."

Dengan segala persiapan yang dilakukan, Formula E 2025 di Jakarta diharapkan dapat kembali menjadi ajang yang memukau bagi para penonton, sekaligus membuka peluang besar untuk sektor bisnis dan teknologi hijau di Indonesia.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending