Fenomena Mobil Bekas 0 Kilometer di China: Modus Penjualan yang Rugikan Konsumen

9 June 2025 09:28 WIB
mobil-listrik-di-shanghai-china-1749022001163.jpeg

Kuatbaca.com - Pasar otomotif China tengah dihebohkan oleh maraknya penjualan mobil bekas nol kilometer, yakni kendaraan yang secara administratif terdaftar sebagai mobil bekas, tetapi sejatinya belum pernah digunakan. Fenomena ini menimbulkan keresahan dan tengah diselidiki oleh otoritas setempat karena dianggap menipu konsumen serta mengganggu kestabilan pasar mobil bekas.

1. Apa Itu Mobil Bekas Nol Kilometer?

Istilah mobil bekas nol kilometer mengacu pada mobil yang secara resmi telah didaftarkan dan memiliki nomor polisi, namun belum pernah digunakan oleh konsumen. Bahkan dalam banyak kasus, jarak tempuh mobil tersebut nyaris nol, karena tidak pernah keluar dari showroom atau hanya dipindahkan antar gudang.

Modus seperti ini digunakan oleh sejumlah produsen dan dealer di China untuk memenuhi target penjualan yang agresif. Kendaraan tersebut dijual dalam sistem internal—biasanya ke dealer afiliasi atau platform pihak ketiga—lalu didaftarkan sebagai kendaraan terjual. Setelah itu, mobil kembali dipasarkan ke publik sebagai unit bekas.

Kementerian Perdagangan China telah menanggapi fenomena ini dengan serius dan kini melakukan investigasi terhadap sejumlah produsen dan jaringan dealer yang diduga melakukan praktik curang ini. Hal ini menjadi perhatian khusus karena praktik tersebut telah terjadi secara masif dan terstruktur.

Menurut pernyataan dari Chairman Great Wall Motors, lebih dari 3.000 dealer di berbagai platform jual-beli mobil bekas di China diketahui melakukan praktik ini. Mobil-mobil tersebut memang terdaftar secara resmi, tapi belum pernah dikendarai oleh pemilik pertama.

2. Tujuan Tersembunyi di Balik Registrasi Fiktif

Mengapa dealer dan produsen melakukan praktik ini? Salah satu alasan utamanya adalah untuk memenuhi target penjualan bulanan atau tahunan yang ditetapkan perusahaan pusat. Dengan cara ini, laporan penjualan terlihat tinggi walau tidak ada transaksi nyata yang sampai ke tangan konsumen.

Selain itu, ada juga dealer yang menggunakan metode ini untuk menghabiskan stok yang menumpuk, terutama unit yang tidak laku dalam jangka waktu tertentu. Bahkan dalam beberapa kasus, strategi ini dilakukan demi mendapatkan insentif, subsidi, atau memenuhi syarat ekspor, yang hanya berlaku jika unit sudah terdaftar sebagai kendaraan terjual.

Carnewschina menyebut bahwa manuver ini "berfungsi sebagai trik multifungsi": mulai dari mendorong performa penjualan hingga memanfaatkan celah dalam regulasi pasar. Namun dampak jangka panjangnya bisa sangat merusak, terutama terhadap kepercayaan konsumen.

Mobil yang dijual dengan label “bekas” namun sejatinya baru tentu mengacaukan sistem harga di pasar mobil bekas. Konsumen akan kesulitan menilai nilai wajar kendaraan, apalagi jika jarak tempuh nyaris nol tapi sudah tidak masuk kategori mobil baru.

3. Risiko Bagi Konsumen dan Kesehatan Pasar

Praktik penjualan mobil bekas nol kilometer menimbulkan masalah serius dalam transparansi pasar otomotif. Konsumen yang tidak paham bisa merasa mendapatkan penawaran terbaik, padahal sebenarnya mereka membeli mobil dengan status legal yang sudah bukan baru lagi, meskipun kondisi fisiknya masih sempurna.

Masalah ini bisa menimbulkan efek domino. Pertama, konsumen merasa tertipu karena tidak ada perbedaan signifikan antara mobil baru dan mobil bekas nol kilometer dalam hal kondisi, tapi status hukumnya berbeda. Kedua, harga pasar mobil bekas menjadi tidak sehat, karena unit baru yang dicap bekas menurunkan harga unit bekas sesungguhnya.

Pemerintah China pun mulai menggandeng pemangku kepentingan industri untuk menyusun regulasi baru dan menindak tegas praktik ini. Penanganan dilakukan secara menyeluruh, termasuk dengan investigasi menyeluruh terhadap jaringan distribusi kendaraan dan sistem pelaporan penjualan.

Meskipun mampu meningkatkan laporan penjualan jangka pendek, efek jangka panjang dari strategi ini bisa menghancurkan kredibilitas industri otomotif. Apalagi di era digital saat ini, reputasi sebuah merek sangat mudah tercoreng jika terbukti melakukan manipulasi.

4. Solusi: Regulasi Ketat dan Edukasi Konsumen

Untuk menekan praktik manipulatif ini, pemerintah China diharapkan segera menerbitkan regulasi yang mewajibkan transparansi penuh dalam setiap penjualan kendaraan, baik baru maupun bekas. Status registrasi, jarak tempuh, dan riwayat pemilik harus dibuka secara jujur kepada calon pembeli.

Selain itu, edukasi kepada konsumen juga penting. Pembeli perlu diedukasi agar selalu mengecek data registrasi kendaraan, termasuk tanggal pendaftaran, kilometer penggunaan, serta menghindari transaksi dari sumber yang tidak terpercaya.

Bagi masyarakat umum, tips sederhana untuk menghindari tertipu antara lain adalah dengan meminta riwayat kendaraan secara tertulis, melakukan inspeksi menyeluruh, dan jika perlu, menyewa jasa profesional atau menggunakan layanan inspeksi mobil bekas terpercaya.

Fenomena mobil bekas nol kilometer di China menyoroti celah besar dalam regulasi dan etika bisnis di pasar otomotif. Meskipun terlihat seperti “win-win solution” bagi produsen dan dealer, praktik ini justru mengancam integritas pasar dan hak konsumen. Untuk mengatasi masalah ini, regulasi ketat, penegakan hukum, dan kesadaran konsumen harus berjalan beriringan.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending