Fabio Di Giannantonio Terpaksa Absen di Tes MotoGP Sepang 2025 karena Cedera Parah

Kuatbaca.com - Tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia, seharusnya menjadi momen berharga bagi para pebalap untuk mempersiapkan diri menjelang musim balap yang akan datang. Namun, bagi pebalap VR46, Fabio Di Giannantonio, tes ini justru berakhir tragis. Di Giannantonio, yang dikenal dengan julukan "Diggia," terpaksa melewatkan sebagian besar sesi tes karena cedera serius yang ia alami pada hari pertama tes (5 Februari 2025).
Cedera tersebut, yang mengakibatkan patah tulang selangka, membuat Di Giannantonio tidak dapat melanjutkan tes. Kejadian ini terjadi setelah sebuah insiden yang mengarah pada kecelakaan saat dirinya melakukan selebrasi di atas motornya. Meski demikian, hingga saat ini tidak ada rekaman televisi yang menunjukkan momen kecelakaan tersebut, sehingga hanya ada rumor yang beredar mengenai penyebab insiden yang menimpa pebalap asal Italia ini.
1. Kecelakaan Berawal dari Selebrasi Kemenangan Kecil
Kecelakaan yang menimpa Di Giannantonio ternyata bermula dari niatnya untuk merayakan kembalinya ia ke lintasan balap setelah periode pemulihan cedera pada akhir musim 2024. Bos VR46, Uccio Salucci, mengungkapkan bahwa Di Giannantonio dengan semangat besar melakukan selebrasi dengan mengangkat ban depan motornya atau biasa disebut wheelie. Namun, naas, dalam momen tersebut ban depan motornya hanya terangkat kurang dari 0,3 derajat dan kemudian terkunci, menyebabkan dia kehilangan kendali dan terjatuh.
Salucci, yang merupakan tangan kanan Valentino Rossi, juga menjelaskan bahwa meskipun insiden tersebut tampak konyol, ia tidak bisa menyalahkan sepenuhnya tindakan Di Giannantonio. "Dia tiba di Sepang dengan gairah yang sangat besar, setelah tidak mengendarai motor MotoGP sejak Oktober. Dia ingin merayakan momen spesial ini, tetapi sayang itu berakhir dengan kecelakaan," ujar Salucci dalam wawancaranya dengan Sky Italia. Menurutnya, "Ini adalah nasib apes, dan sebagai pemuda, Anda tidak bisa menyalahkan seseorang yang sedang penuh semangat."
2. Waktu Terbaik Di Giannantonio di Tes Sepang Sebelum Kecelakaan
Meski mengalami kecelakaan, Di Giannantonio masih mencatatkan waktu yang cukup impresif di tes Sepang. Ia berhasil menyelesaikan 49 putaran dengan catatan waktu terbaik 1 menit 58,115 detik, yang menempatkannya di posisi ketujuh dalam daftar pebalap tercepat pada hari pertama tes. Waktu ini hanya terpaut 0,560 detik dari pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, yang menempati posisi teratas.
Catatan ini menunjukkan bahwa Di Giannantonio sudah menunjukkan potensi besar untuk musim 2025 meski baru kembali setelah cedera. Namun, sayangnya, insiden kecelakaan tersebut menghambatnya untuk melanjutkan tes dan mengoptimalkan performanya sebelum musim baru dimulai.
3. Di Giannantonio Dijadwalkan Menjalani Operasi dan Absen di Tes Buriram
Setelah kecelakaan tersebut, Di Giannantonio dijadwalkan menjalani operasi untuk menangani cedera patah tulang selkanya. Ini berarti ia mungkin akan absen dalam tes pramusim terakhir di Sirkuit Internasional Buriram, Thailand, yang dijadwalkan berlangsung pada pekan depan. Kehilangan sesi tes terakhir tentu menjadi kerugian besar bagi Di Giannantonio, mengingat tes tersebut akan menjadi kesempatan terakhir bagi para pebalap untuk mempersiapkan diri menjelang seri pertama MotoGP.
Absen di Buriram dapat mengganggu persiapan Di Giannantonio untuk menghadapi musim 2025, yang semakin dekat. Apalagi, sebagai pebalap muda, ia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan motor dan strategi tim menjelang kompetisi yang sebenarnya. Namun, meski kondisi fisiknya terganggu, Di Giannantonio tetap optimis bisa pulih dengan cepat dan siap bersaing di seri-seri berikutnya.
4. Pelajaran dari Kecelakaan Di Giannantonio: Antara Semangat dan Bahaya
Kecelakaan yang dialami Fabio Di Giannantonio di tes Sepang 2025 menjadi pengingat akan pentingnya kehati-hatian dalam setiap tindakan, meskipun berada dalam semangat tinggi. Tindakan selebrasi seperti wheelie sering kali dilakukan oleh pebalap untuk merayakan momen tertentu, namun, seperti yang dialami Di Giannantonio, momen tersebut bisa berakhir dengan tragedi jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Dalam dunia MotoGP yang penuh dengan risiko tinggi, setiap tindakan kecil bisa berdampak besar. Di Giannantonio tentunya belajar dari insiden ini dan diharapkan dapat kembali dengan semangat yang lebih besar dan kehati-hatian yang lebih tinggi. MotoGP 2025 akan menjadi musim yang menarik untuknya, dan para penggemar berharap ia segera pulih dan kembali ke lintasan dengan performa terbaiknya.