Kuatbaca.com - Pada gelaran MotoGP Italia 2025 yang berlangsung di Sirkuit Mugello, tim pabrikan Ducati Lenovo tampil berbeda dengan livery motor dan wearpack yang digunakan pembalap mereka, Francesco Bagnaia dan Marc Márquez. Warna merah marun mendominasi, dengan corak yang sekilas terlihat seperti batik. Namun, di balik desain tersebut, terdapat makna mendalam yang jauh melampaui sekadar motif tradisional. Livery ini merupakan bentuk penghormatan Ducati terhadap sejarah dan budaya Italia yang kaya, khususnya inspirasi dari era Renaisans yang lahir di kota Florence, tak jauh dari Mugello.
1. Menggali Makna Livery: Penghormatan pada Masa Renaisans Italia
Era Renaisans merupakan salah satu periode paling berpengaruh dalam sejarah budaya dan ilmu pengetahuan dunia. Berkembang pesat di Florence antara abad ke-14 hingga ke-16, Renaisans menjadi simbol kebangkitan seni, sains, dan pemikiran kritis yang membawa manusia menuju era modern. Ducati memilih mengangkat semangat tersebut sebagai inti dari livery mereka di MotoGP Italia 2025. Desain ini menonjolkan perpaduan antara keindahan artistik dan kecanggihan teknologi, dua hal yang selama ini menjadi DNA utama pabrikan motor asal Italia tersebut.
2. Kolaborasi Desainer dan Sejarawan, Menciptakan Livery Penuh Filosofi
Livery khusus ini lahir dari kolaborasi apik antara Aldo Drudi, desainer legendaris di dunia motorsport, dan Marcello Simonetta, seorang sejarawan yang memahami dalam nilai-nilai Renaisans Italia. Mereka mengambil inspirasi dari dua figur besar era Renaisans: Leonardo da Vinci dan Niccolò Machiavelli. Drudi menginterpretasikan ulang karya Leonardo, khususnya sosok ‘Kapten Kuno’ yang menggambarkan pemimpin ideal pada masa itu. Dalam interpretasinya, sosok tersebut menjadi ksatria modern yang siap menunggangi motor Desmosedici GP, simbol keunggulan teknologi Ducati.
3. Simbol Singa dan Rubah: Kekuasaan dan Kecerdikan di Lintasan Balap
Salah satu elemen visual utama dalam livery ini adalah gambar singa dan rubah yang terinspirasi dari baju zirah Renaissance milik Leonardo da Vinci. Kedua hewan ini punya makna khusus yang berasal dari ajaran Machiavelli dalam bukunya yang terkenal, The Prince. Singa melambangkan kekuatan dan keberanian, sementara rubah melambangkan kecerdikan dan strategi. Kombinasi ini menjadi filosofi kemenangan bagi pembalap Ducati, Bagnaia dan Márquez, yang diibaratkan sebagai ksatria masa kini yang mengendarai ‘centaur bermesin’ di lintasan Mugello.
4. Ducati Menyatukan Seni dan Teknologi dalam Sebuah Narasi Visual
Dengan livery spesial ini, Ducati tidak hanya sekadar menghias motornya, tetapi juga menghadirkan dialog antara masa lalu dan masa kini, seni dan teknologi, budaya dan inovasi. Motor Desmosedici GP yang mereka gunakan seolah ‘berbicara’ dengan megahnya seni dan arsitektur Florence, termasuk patung David karya Michelangelo dan Palazzo Vecchio yang menjadi ikon kota tersebut. Melalui simbol dan warna, Ducati menegaskan posisinya sebagai brand Italia yang memadukan keindahan artistik dengan performa balap terbaik.