Bos Dorna Ingatkan Jorge Martin: Tak Bisa Pindah Tim Jika Kontrak Aprilia Belum Selesai

1 July 2025 10:52 WIB
jorge-martin-di-motogp-qatar-2025-1744504748227_169.jpeg

Kuatbaca.com - Bos Dorna, Carmelo Ezpeleta, memberikan peringatan tegas kepada pebalap MotoGP Jorge Martin terkait masa depannya dengan Aprilia Racing. Ezpeleta menegaskan bahwa Martin tidak dapat beralih ke tim lain selama kontraknya dengan Aprilia masih berjalan hingga akhir musim 2026, kecuali ada kesepakatan bersama atau putusan hukum yang mengakhirinya.

1. Situasi Kontrak Jorge Martin dengan Aprilia

Jorge Martin resmi bergabung dengan pabrikan Noale untuk musim 2025–2026. Meski sempat mengalami sejumlah cedera dan absen dari sembilan dari sepuluh seri awal musim ini, kontraknya tetap berlaku penuh sampai akhir 2026. Kebijakan ini ditegaskan langsung oleh Aprilia bahwa klausul tersebut bersifat mengikat.

Aprilia menyatakan bahwa kontrak mereka dengan Martin masih berlaku dan kedua pihak wajib menghormatinya hingga masa tenggang berakhir. Hal ini semakin memperkuat posisi pabrikan dalam mempertahankan Martin hingga kontrak habis.

2. Peringatan Langsung dari Carmelo Ezpeleta

Dalam wawancara bersama Sky Sport Italia, Ezpeleta menegaskan bahwa Dorna Sports tidak akan mengizinkan tim lain mendaftarkan Martin sebagai pebalap jika kontraknya masih berlaku dengan Aprilia. Ia menekankan pentingnya menghormati perjanjian yang sudah diikat.

“Jika dua pihak memiliki niat dan ingin mengakhiri kontrak, itu mungkin saja terjadi. Jika salah satu pihak mengatakan bahwa itu masih berlaku, hakim yang termasuk dalam kontrak harus memutuskan siapa yang benar,” ujar Ezpeleta.

Lebih lanjut, ia menegaskan:

“Kami sebagai Dorna tidak akan menerima masuknya siapa pun yang tidak menghormati kondisi ini: entah kesepakatan ditemukan antara kedua belah pihak dan kontrak berakhir, atau hakim harus memutuskan.”

Dorna dengan tegas menyatakan tidak akan mengizinkan Jorge Martin mengikuti kejuaraan MotoGP bersama tim lain tanpa persetujuan resmi dari Aprilia atau keputusan hukum yang mengakhiri kontrak.

3. Status Cedera dan Riwayat Balap Jorge Martin

Sejak awal musim 2025, Jorge Martin menghadapi rentetan cedera yang memaksanya abse n sembilan dari sepuluh seri awal. Meski mencoba comeback di seri Qatar, kesialan kembali menghampirinya—Martin terjatuh dan gagal mencetak poin.

Cobaan ini semakin menegaskan pentingnya fokus pada pemulihan fisik dan mental, daripada kepindahan tim di tengah musim yang masih berjalan.

4. Klausul Khusus dalam Kontrak Aprilia

Terdapat klausul penting dalam kontrak Martin yang berpotensi membuka celah bagi kepergiannya setelah tahun kedua (2026), yakni jika ia gagal menembus posisi tiga besar klasemen MotoGP 2025 setelah enam seri berjalan. Namun, hingga saat ini ia masih jauh dari ambang batas tersebut.

CEO Aprilia Racing, Rivola, menegaskan bahwa hingga klausul tersebut tidak terpenuhi, Martin tidak akan bisa pindah tim:

“Jelas, dia [Martin] tidak akan bebas sampai 2026. Jika kami harus pergi ke pengadilan, hakim akan mengambil keputusan,” ujarnya kepada TNT Sports.

Rivola juga menyatakan sikap tenang terhadap potensi sengketa, meski tetap teguh mempertahankan kontrak.

5. Perspektif Manajer: Ruang untuk Eksekusi Klausul

Sementara pihak Aprilia yakin Martin tidak dapat pergi, manajer Jorge Martin, Valera, menyebut bahwa pebalapnya memiliki opsi untuk eksekusi klausul tersebut pada tahun selanjutnya.

“Dia benar-benar terbuka, tersedia dan kita lihat saja apa yang akan terjadi di masa depan,” terang Valera.

“Dia memiliki klausul dalam kontraknya, dia memiliki hak untuk mengeksekusi klausul itu dan dia melakukannya,” tambah Valera.

Dengan pernyataan ini, feeder ini membuka kemungkinan negosiasi jika prestasi Martin mengecewakan di tahun 2025.

6. Dampak bagi MotoGP dan Tim-Tim Lain

Peringatan Dorna Cosale membuat semua pihak harus mempertimbangkan kembali manuver transfer jelang musim 2026. Tim-tim rival yang menanti kedatangan Martin harus berpikir ulang, karena Dorna tidak akan mengizinkan pendaftaran pebalap yang belum menyelesaikan komitmen kontrak.

Situasi ini memicu ketegangan diplomasi di dalam paddock MotoGP, khususnya dalam negosiasi kontrak besar seperti Martin vs Aprilia.

otomotif

Fenomena Terkini






Trending