Tujuan Utama Menerapkan Pola Serangan dalam Sepak Bola

Permainan sepak bola memiliki tiga fase utama, yakni penyerangan, pertahanan, dan transisi. Tujuan utama menerapkan pola serangan dalam permainan sepak bola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya untuk menang.
Seperti diketahui, cara untuk menentukan pemenang dalam pertandingan sepak bola adalah tim yang lebih banyak mencetak gol dalam 45 menit kali 2 babak.
Pada fase gugur, jika tetap imbang sampai babak tambahan waktu selesai, penentu pemenang permainan sepak bola adalah adu penalti. Oleh karena itu, pola penyerangan sangat berpengaruh pada hasil pertandingan sepak bola.
Dikutip dari materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMAN 3 Painan, ada tiga jenis pola penyerangan dalam sepak bola. Berikut penjelasannya!
Jenis Pola Penyerangan Sepak Bola Pola Mencari Ruang Kosong
Adapula pola penyerangan dalam permainan sepak bola dengan memanfaatkan ruang kosong yang tersedia. Pola penyerangan sepak bola ini bertujuan untuk melakukan pola operan terobosan agar penyerangan dapat berjalan dengan baik.
Untuk membuka ruang kosong, salah satu rekan perlu mampu menahan bola agar memberikan waktu kepada pemain membuat ruang. Setelah itu, umpan dengan akurasi tinggi juga sangat diperlukan.
Pola Gerak Tersusun
Pola gerak tersusun dalam penyerangan sepak bola adalah gerakan penyerangan yang disusun menurut posisi pemainnya. Setiap pemain memiliki posisinya masing masing sehingga strategi ini dapat disebut free role play.
Contohnya seorang pemain berada dalam posisi striker, maka tugasnya berada di depan dan menjadi ujung tombak penyerangan. Sebisa mungkin dia menjadi orang terdepan kendati tim tengah bertahan.
Pola untuk Menghadapi Pertahanan Rapat
Saat tim menyerang, lawan tentu akan bermain bertahan. Pertahanan lawan yang ketat seringkali merepotkan. Pemain penyerang pun harus memutar otak dan berpikir bagaimana cara melewati pertahanan tersebut agar bisa mencetak gol.
Kreativitas gelandang serang maupun penyerang sayap, sangat diperlukan ketika menghadapi dengan pertahanan kuat. Seperti misalnya membuat umpan satu dua, umpan lambung (crossing), atau menyepak bola dari jarak jauh.