Tangis Haru Pelatih Red Sparks Saat Megawati Hangestri Pertiwi Pulang Demi Ibunda

Kuatbaca.com - Kabar emosional datang dari dunia voli internasional. Megawati Hangestri Pertiwi, bintang voli putri Indonesia, resmi meninggalkan Korea Selatan dan tim Red Sparks yang telah dibelanya selama dua musim terakhir. Keputusan ini bukan karena alasan performa atau kontrak, melainkan panggilan hati untuk kembali ke Tanah Air demi merawat ibunda tercinta yang sedang sakit.
1. Perpisahan yang Penuh Air Mata di Bandara
Dalam video yang beredar luas di media sosial pada Kamis (10/4/2025), momen perpisahan Megawati dengan pelatih Red Sparks, Ko Hee-Jin, menjadi sorotan publik. Terlihat pelatih yang dikenal tegas itu tak kuasa menahan tangis saat mengantar dan memeluk Megawati di bandara. Mega, yang duduk di kursi roda akibat cedera, juga tampak menahan haru.
Suasana yang mengharukan ini menggambarkan betapa besar arti Megawati bagi Red Sparks, tak hanya sebagai pemain kunci, tetapi juga sebagai pribadi yang dicintai di luar lapangan.
2. Megawati Pulang Karena Prioritas: Keluarga
Meski Red Sparks ingin memperpanjang kontraknya, Megawati memilih untuk tidak melanjutkan kariernya di Korea Selatan. Keputusan itu diambil karena kondisi ibunya yang tengah menurun kesehatannya.
"Mega sangat senang dengan dua tahun yang dia habiskan di Red Sparks dan dia sangat ingin memperbarui kontraknya. Tetapi kesehatan ibunya yang menurun dan keinginan berbakti untuk merawatnya menjadi alasan mengapa dia menyerah untuk tinggal di V-League," ungkap sang agen seperti dikutip dari Yonhap.
3. Dua Musim Mengukir Sejarah di Red Sparks
Selama dua musim memperkuat Red Sparks, Megawati tampil memukau. Ia menjadi salah satu pemain asing paling bersinar di Liga Voli Korea (V-League). Musim 2024/2025 ditutup dengan pencapaian sebagai runner-up, dan Mega menjadi bagian vital dari perjalanan itu.
Tak hanya itu, permainan eksplosifnya di lapangan membuatnya dijuluki banyak fans sebagai "Megatron", dan bahkan oleh legenda voli Korea dipuji sebagai pemain yang “menakutkan”.
4. Cedera Tak Menghalangi Rasa Hormat
Di momen perpisahan, Megawati tampak duduk di kursi roda akibat cedera yang dideritanya pada babak akhir musim. Namun hal ini tak mengurangi rasa hormat dan cinta dari tim serta para pendukung Red Sparks. Bahkan pelatih Ko Hee-Jin secara pribadi mengantar Mega ke bandara, menunjukkan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan oleh tim.
5. Masa Depan Masih Misteri, Tapi Dukungan Mengalir Deras
Hingga kini, belum ada kabar pasti ke mana Megawati akan melanjutkan karier profesionalnya. Namun, keputusan pulang demi keluarga menuai pujian dan simpati dari penggemar dan komunitas voli di seluruh Asia.
Banyak yang berharap Megawati tetap melanjutkan kiprahnya di dunia voli setelah situasi keluarganya membaik, mengingat ia masih berusia 25 tahun dan berada di puncak performa.
6. Simbol Atlet Profesional yang Mengutamakan Kemanusiaan
Keputusan Megawati bukan sekadar tentang karier, tapi tentang nilai-nilai luhur seorang anak yang memilih berada di sisi ibunya dalam masa sulit. Ia memberikan pelajaran penting bagi banyak atlet muda: bahwa di balik pencapaian dan popularitas, keluarga tetaplah yang utama.
7. Terima Kasih, Megawati: Dari Red Sparks, Fans, dan Dunia Voli
Red Sparks, fans Korea, dan para penggemar voli di Indonesia dan Asia mengucapkan terima kasih kepada Megawati atas kontribusinya yang luar biasa. Ia tak hanya membanggakan Indonesia di kancah internasional, tapi juga mempererat hubungan olahraga antara dua negara lewat bakat, dedikasi, dan ketulusannya.
Megawati mungkin telah meninggalkan Red Sparks, tapi jejaknya akan selalu tertanam dalam sejarah klub dan hati para penggemar. Dan ketika saatnya tiba untuk kembali ke lapangan, seluruh pencinta voli siap menyambutnya dengan tangan terbuka. Sampai saat itu, doa dan dukungan terus mengalir untuk sang "Megatron" dan keluarganya.