Tangis dan Penghormatan di Tengah Piala Eropa Wanita 2025

4 July 2025 15:06 WIB
2223454617-1751603305483_169.jpeg

Kuatbaca - Laga antara Portugal dan Spanyol di ajang Piala Eropa Wanita 2025 diwarnai oleh suasana duka yang mendalam. Pertandingan yang berlangsung di Wankdorf Stadium, Swiss, pada Jumat (4/7) dini hari WIB itu tidak hanya menjadi ajang kompetisi sepak bola, tetapi juga menjadi panggung penghormatan untuk mengenang sosok Diogo Jota, pemain sepak bola pria Portugal yang baru saja meninggal dunia secara tragis bersama sang adik, André Silva.

Tragedi di Jalan Raya Zamora

Duka ini bermula dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi sehari sebelumnya, Kamis (3/7), di sebuah jalan tol sekitar 62 kilometer dari kota Zamora, Spanyol. Mobil yang dikendarai Jota bersama adiknya mengalami pecah ban saat berusaha menyalip kendaraan lain. Nahas, kendaraan kehilangan kendali dan terbakar hebat. Keduanya tewas di tempat kejadian setelah gagal menyelamatkan diri dari kobaran api.

Kabar ini menyebar cepat ke seluruh penjuru Portugal dan komunitas sepak bola dunia. Sosok Jota, yang dikenal rendah hati dan memiliki dedikasi tinggi terhadap tim nasional, meninggalkan duka mendalam tak hanya bagi keluarga, tapi juga rekan setim dan para penggemarnya.

Momen Hening yang Menggetarkan Stadion

Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) langsung mengajukan permohonan kepada UEFA agar diadakan momen penghormatan khusus sebelum laga Portugal vs Spanyol digelar. Permintaan ini dikabulkan, dan suasana hening pun menyelimuti stadion sesaat setelah lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan.

Sebuah foto besar Diogo Jota ditampilkan di layar utama stadion, sementara para pemain berdiri menundukkan kepala dalam keheningan. Di tengah hiruk pikuk turnamen sepak bola terbesar di Eropa ini, waktu seolah berhenti sejenak untuk memberi ruang bagi kesedihan kolektif.

Portugal Bermain di Tengah Luka

Pertandingan tetap berlangsung, meski para pemain Portugal, terutama yang mengenal Jota secara pribadi, tampak berusaha keras menahan emosi mereka. Portugal harus menerima kenyataan pahit kalah telak 0-5 dari tim Spanyol, namun skor bukanlah hal utama malam itu. Perasaan kehilangan dan suasana duka jelas lebih mendominasi ketimbang hasil pertandingan.

Bagi para pemain Portugal, khususnya skuad putri yang merasa dekat secara emosional dengan sosok Jota, pertandingan ini menjadi pengalaman paling berat dalam karier mereka. Mereka bermain bukan hanya membawa bendera Portugal, tapi juga membawa duka mendalam yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Menurut pelatih tim nasional wanita Portugal, Francisco Neto, Diogo Jota bukan sekadar pemain sepak bola berbakat. Ia dikenal aktif mengikuti perkembangan timnas wanita, bahkan sering berdiskusi dan memberi semangat kepada para pemain. Sosoknya menjadi inspirasi, bukti bahwa dukungan terhadap sepak bola wanita tak hanya datang dari luar, tetapi juga dari para pemain elite timnas pria.

“Jota selalu menanyakan hasil pertandingan kami, tahu siapa yang mencetak gol, dan tahu siapa yang bermain bagus. Ia mencintai sepak bola Portugal, tanpa melihat gender,” ujar pelatih dengan mata berkaca-kaca.

Usai peluit panjang dibunyikan, para pemain Portugal tak langsung menuju ruang ganti. Mereka berkumpul di tengah lapangan, membentangkan spanduk putih bertuliskan, “Terima kasih untuk segalanya, Jota. Beristirahatlah dengan tenang.” Sebuah kalimat sederhana, namun sarat makna dan cinta. Sorakan penonton berubah menjadi tepuk tangan panjang, memberikan penghormatan terakhir bagi putra terbaik bangsa yang pergi terlalu cepat.

Hari itu menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal menang dan kalah. Di balik kompetisi dan trofi, ada nilai kemanusiaan yang tak boleh dilupakan. Diogo Jota mungkin telah tiada, namun warisan semangat, dedikasi, dan cinta terhadap sepak bola Portugal akan terus hidup di hati banyak orang.

Piala Eropa Wanita 2025 pun mencatat satu halaman duka dalam sejarahnya. Di tengah gegap gempita stadion dan sorak sorai pendukung, terselip air mata, doa, dan penghormatan yang tak akan lekang oleh waktu.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending