Takefusa Kubo Bersinar Saat Menjabat Kapten: Jepang Hancurkan Indonesia 6-0

Kuatbaca.com-Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Jepang dan Indonesia berakhir dengan kemenangan telak untuk tim Samurai Biru. Bermain di Suita City Stadium pada Selasa, 10 Juni 2025, Jepang sukses mencetak enam gol tanpa balas ke gawang Indonesia. Laga ini menjadi salah satu kekalahan terbesar Timnas Indonesia dalam sejarah pertemuan mereka dengan Jepang.
Enam gol Jepang masing-masing dicetak oleh Daichi Kamada yang mengemas dua gol, Takefusa Kubo, Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya. Dominasi penuh dari tim tuan rumah membuat Indonesia tidak bisa memberikan perlawanan berarti
sepanjang laga. Strategi menyerang cepat dan penguasaan bola efektif menjadi kunci kemenangan Jepang.
Laga ini juga menjadi bukti kekuatan kedalaman skuad Jepang yang tidak hanya bertumpu pada satu atau dua pemain bintang, namun merata di semua lini. Performa para pemain muda dan senior mereka menyatu dalam harmoni taktik yang dirancang dengan matang.
Salah satu sorotan utama dalam pertandingan ini adalah peran baru yang dijalankan oleh Takefusa Kubo. Untuk pertama kalinya, pemain berusia 23 tahun itu dipercaya mengenakan ban kapten dan memimpin rekan-rekannya dari awal hingga akhir pertandingan.
1. Kubo Menjawab Tanggung Jawab dengan Gol dan Assist
Takefusa Kubo, yang dikenal sebagai pemain bertalenta sejak muda, membuktikan bahwa dirinya bukan hanya piawai dalam menggiring bola atau mencetak gol, tapi juga siap memikul tanggung jawab sebagai pemimpin tim. Dalam laga debutnya sebagai kapten timnas Jepang, Kubo tampil luar biasa dengan menyumbang satu gol dan dua assist.
Gol Kubo menjadi gol kedua Jepang dalam pertandingan tersebut. Selain mencetak gol, ia juga menjadi arsitek dua peluang matang yang berujung gol, masing-masing untuk Daichi Kamada dan Shuto Machino. Kreativitasnya dalam membongkar lini pertahanan Indonesia menjadi pembeda di pertandingan ini.
Penampilan Kubo yang penuh semangat, disiplin, dan produktif di lapangan mengundang banyak pujian. Ia tak hanya menjalankan peran sebagai pemain tengah serang, tapi juga memberikan arahan dan motivasi kepada rekan-rekannya sepanjang pertandingan berlangsung.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), Tsuneyasu Miyamoto, turut mengapresiasi penampilan sang kapten muda. Menurutnya, tanggung jawab yang diberikan kepada Kubo mampu memantik potensi besar dalam dirinya yang belum sepenuhnya terlihat sebelumnya.
2. Kepemimpinan Baru untuk Masa Depan Timnas Jepang
Penunjukan Kubo sebagai kapten bukanlah keputusan yang datang tiba-tiba. Ia telah menjadi bagian penting dalam skuad Jepang sejak beberapa tahun terakhir dan mencatatkan 44 caps dengan tujuh gol untuk tim nasional. Kariernya yang konsisten baik di klub maupun timnas membuatnya dianggap layak menyandang ban kapten.
Bagi Jepang, regenerasi kepemimpinan sangat penting dalam menjaga kontinuitas performa tim. Kehadiran Kubo sebagai sosok sentral di lini tengah sekaligus pemimpin, menunjukkan bahwa Jepang tengah mempersiapkan pondasi kuat untuk menyongsong era baru sepak bola mereka di panggung dunia.
Bukan hanya dari segi teknis, Kubo juga dinilai memiliki kedewasaan dan kecerdasan emosional yang cukup untuk membimbing tim. Di usia yang masih relatif muda, ia sudah mengalami berbagai kompetisi bergengsi seperti La Liga dan Liga Champions
bersama klub-klub Eropa, memperkaya pengalamannya dalam menghadapi tekanan pertandingan besar.
Kubo sendiri dalam wawancara usai pertandingan menyampaikan bahwa ban kapten adalah kehormatan sekaligus tantangan. Ia mengaku tidak ingin hanya tampil baik secara individu, tetapi juga menjadi penggerak semangat tim agar bisa meraih hasil terbaik di setiap laga.
3. Indonesia Perlu Evaluasi Serius untuk Laga Selanjutnya
Sementara itu, bagi Indonesia, kekalahan telak ini menjadi alarm keras menjelang laga-laga kualifikasi berikutnya. Pelatih dan tim pelatih diharapkan bisa segera melakukan evaluasi menyeluruh, terutama dari segi organisasi pertahanan, transisi permainan, serta mental bertanding menghadapi tim-tim kuat seperti Jepang.
Meski kalah telak, dukungan suporter Indonesia tetap terasa hingga akhir pertandingan. Atmosfer yang diciptakan fans di stadion tetap bergema, menunjukkan bahwa semangat para pendukung tidak luntur meskipun hasil di lapangan jauh dari harapan.
Kekalahan ini juga memberikan pelajaran penting bahwa Timnas Indonesia perlu memperkuat skuad secara menyeluruh, baik dari segi taktik maupun kualitas pemain. Persiapan yang lebih matang dan kompetisi domestik yang kompetitif menjadi kunci agar tim bisa bersaing lebih seimbang di level internasional.
Dengan sisa pertandingan yang masih panjang dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia masih memiliki peluang untuk bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen. Namun, kerja keras dan perbaikan menyeluruh harus segera dilakukan agar mimpi tampil di Piala Dunia tidak sekadar jadi harapan kosong.