Spalletti Tinggalkan Jumpa Pers dengan Tegas Setelah Umumkan Pengunduran Diri

9 June 2025 16:32 WIB
luciano-spalletti-1749406116190_169.jpeg

Kuatbaca - Pelatih tim nasional Italia, Luciano Spalletti, membuat kejutan saat sesi jumpa pers jelang pertandingan penting melawan Moldova di babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Tanpa diduga, Spalletti memilih meninggalkan ruang konferensi pers secara tiba-tiba setelah mengumumkan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pelatih Gli Azzurri. Sikap tersebut memicu banyak tanda tanya dan jadi sorotan media.

Keputusan Mengundurkan Diri Setelah Mendapat Pemberitahuan Pemecatan

Spalletti, yang berusia 66 tahun, mengungkapkan bahwa dirinya telah diberi tahu oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengenai pemecatannya. Meski demikian, ia memilih menyelesaikan kontraknya sampai pertandingan melawan Moldova yang dijadwalkan berlangsung di Mapei Stadium pada Selasa dini hari. Langkah ini menunjukkan bahwa ia ingin menyudahi kariernya di tim nasional secara profesional, meskipun situasinya tidak ideal.

Tekanan dan Pertanyaan Sensitif dari Media

Dalam sesi tanya jawab, Spalletti sempat menanggapi berbagai pertanyaan, mulai dari yang bersifat umum hingga yang cukup menyudutkan. Salah satu isu yang mencuat adalah kabar ketegangan antara dirinya dan sejumlah pemain timnas. Namun, Spalletti menegaskan bahwa hubungan profesionalnya dengan pemain dan klub-klub Serie A sebenarnya berjalan dengan baik, menepis rumor yang beredar selama ini.

Momen Mendebarkan Saat Ditanya soal Rasa Dikhianati

Ketegangan memuncak ketika seorang wartawan menanyakan apakah Spalletti merasa dikhianati oleh federasi atau pihak-pihak terkait selama masa tugasnya. Setelah hening sejenak, seolah merenungkan pertanyaan itu, Spalletti memilih untuk meninggalkan konferensi pers tanpa memberikan jawaban apapun. Keputusan tersebut memperlihatkan betapa beratnya situasi yang tengah dihadapi sang pelatih.

Sebelum pengumuman mengejutkan itu, timnas Italia baru saja menelan kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dalam laga tandang di Oslo. Dalam pertandingan tersebut, Gli Azzurri benar-benar tampil mengecewakan dengan kebobolan tiga gol hanya dalam 45 menit pertama dan hanya melepaskan satu tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan. Hasil ini mengingatkan kembali trauma Italia gagal lolos ke Piala Dunia dalam dua edisi terakhir, yaitu 2018 dan 2022.

Kini, Italia menghadapi tekanan besar untuk memperbaiki catatan mereka. Dengan tujuh laga tersisa di babak kualifikasi, tim harus memenangkan semuanya jika ingin menghindari kegagalan berturut-turut untuk ketiga kalinya. Situasi ini menambah beban bagi pelatih pengganti Spalletti yang akan datang, sekaligus menguji mental para pemain untuk bangkit dari keterpurukan.

Kepergian Spalletti menandai babak baru dalam perjalanan timnas Italia. Setelah sukses membawa Napoli meraih gelar Serie A pada 2023, kariernya di tim nasional harus berakhir dengan cara yang tidak mulus. FIGC pun harus segera mencari figur baru yang mampu mengembalikan kejayaan Gli Azzurri di pentas dunia. Pilihan pelatih pengganti akan menjadi kunci untuk membangun kembali kepercayaan dan performa tim.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending