Southampton Cetak Rekor Degradasi Paling Cepat di Sejarah Premier League

Kuatbaca - Perjalanan Southampton di Premier League musim 2024/2025 resmi berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan. Klub berjuluk The Saints ini menjadi tim pertama yang dipastikan terdegradasi ke Divisi Championship, bahkan sebelum musim mencapai pekan ke-32. Ini bukan sekadar kekalahan biasa — Southampton mencatat rekor baru sebagai tim dengan degradasi paling cepat sepanjang sejarah Premier League.
Kekalahan yang Menentukan
Pada Minggu malam, 6 April 2025, Southampton bertandang ke markas Tottenham Hotspur. Meski sempat memperlihatkan sedikit perlawanan lewat gol Matheus Fernandes di akhir laga, dua gol dari Brennan Johnson dan satu penalti dari Mathys Tel membuat laga berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Tottenham. Hasil ini bukan hanya menambah derita Southampton, tapi juga menjadi titik akhir dari harapan mereka bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris.
Dengan hanya 10 poin dari 31 pertandingan, dan selisih 22 poin dari zona aman yang ditempati Wolverhampton Wanderers, Southampton tak mungkin lagi mengejar ketertinggalan meski memenangkan semua laga tersisa. Secara matematis, harapan mereka benar-benar sirna.
Performa Terburuk Sepanjang Musim
Musim ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi para penggemar Southampton. Dari 31 pertandingan yang dijalani, tim ini hanya mampu mencatatkan dua kemenangan. Tak hanya minim poin, The Saints juga memiliki catatan gol yang mengkhawatirkan: hanya mencetak 23 gol dan sudah kebobolan sebanyak 74 kali. Dengan rasio pertahanan yang rapuh dan lini serang yang tumpul, hasil buruk seperti ini nyaris tak terhindarkan.
Upaya menyelamatkan musim sempat dilakukan lewat pergantian pelatih. Russell Martin yang memulai musim, digantikan oleh Ivan Juric dengan harapan mampu membalikkan keadaan. Namun, perubahan di kursi pelatih belum memberikan dampak signifikan. Juric kini dihadapkan pada tugas berat, yaitu menghindari rekor lain yang tak kalah memalukan — menjadi tim dengan poin terendah dalam sejarah Premier League, rekor yang saat ini masih dipegang Derby County dengan hanya 11 poin di musim 2007/2008.
Bencana Bagi Tim Promosi?
Southampton merupakan salah satu dari tiga tim promosi musim ini, dan kini mereka sudah dipastikan kembali ke Championship hanya dalam semusim. Nasib serupa juga sedang mengintai dua tim promosi lainnya: Ipswich Town dan Leicester City. Ipswich saat ini berada di posisi ke-18 dengan 20 poin, sementara Leicester lebih parah lagi di posisi ke-19 dengan 17 poin. Keduanya masih memiliki peluang bertahan, tetapi selisih poin yang cukup besar membuat perjuangan mereka sangat berat.
Jika tren ini berlanjut, musim ini bisa mencatat sejarah sebagai musim di mana seluruh tim promosi langsung kembali terdegradasi. Ini tentu memunculkan pertanyaan soal kesiapan tim-tim dari Championship untuk bersaing di level tertinggi, serta seberapa besarnya jurang kualitas antara dua kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Kembali ke Championship akan menjadi pukulan telak bagi klub yang sempat tampil stabil di Premier League beberapa musim lalu. Tantangan terbesar mereka kini bukan hanya membangun ulang skuad yang kompetitif, tapi juga mempertahankan pemain-pemain kunci yang mungkin akan dilirik klub lain. Jika manajemen tak cepat bergerak, Southampton bisa saja terperosok lebih dalam seperti yang pernah dialami klub-klub lain usai terdegradasi.
Meski pahit, degradasi bisa menjadi momen refleksi. Southampton perlu evaluasi menyeluruh — dari strategi transfer, filosofi permainan, hingga manajemen internal. Jika bisa memanfaatkannya dengan bijak, bukan tidak mungkin The Saints kembali bangkit dan tampil lebih kuat di masa depan.
Untuk saat ini, mereka harus menelan pil pahit: musim masih berjalan, tapi nasib sudah diputuskan.