Smes Amalia dan Rian Jadi yang Terkencang di Indonesia Open 2025

12 June 2025 15:02 WIB
fajarardianto-melaju-ke-semifinal-1749218574883_169.jpeg

Kuatbaca.com - Dua atlet bulutangkis Indonesia, Amalia Cahaya Pratiwi dan Muhammad Rian Ardianto, sukses menorehkan catatan impresif di ajang Indonesia Open 2025. Meskipun Indonesia pulang tanpa gelar juara, performa keduanya mencuri perhatian dunia lewat smes tercepat di nomor masing-masing sepanjang turnamen BWF Super 1000 tersebut.

1. Amalia dan Rian Catat Smes Terkencang Versi BWF

Berdasarkan data resmi dari BWF (Badminton World Federation) yang diumumkan di media sosial, Amalia dan Rian mencatatkan kecepatan smes luar biasa yang menempatkan mereka di peringkat teratas daftar "supersmash" Indonesia Open 2025.

  • Amalia Cahaya Pratiwi menjadi pemain dengan smes tercepat di sektor ganda putri, mencapai kecepatan 399,3 km/jam.
  • Di sektor ganda putra, Muhammad Rian Ardianto mencatat kecepatan 463,3 km/jam, bahkan menyamai catatan tersebut di percobaan kedua dengan 458,2 km/jam.

Catatan ini menegaskan kekuatan pukulan keduanya sebagai aset besar bulutangkis Indonesia, meski belum berhasil menyabet trofi juara.

2. Wakil Indonesia Dominasi Daftar Supersmash

Tak hanya Amalia dan Rian, sejumlah pemain Indonesia lainnya turut masuk ke dalam daftar pemain dengan smes tercepat.

Ganda Putri:

  • Febi Setianingrum – 393,5 km/jam (peringkat 2)

Ganda Putra:

  • Bagas Maulana – 452,2 km/jam (peringkat 3)
  • Sabar Karyaman Gutama – 446,2 km/jam (peringkat 5)
  • Liang Wei Keng dari China berada di posisi kedua dengan 462,9 km/jam

Tunggal Putri:

  • Pusarla V. Sindhu (India) – 382,5 km/jam (peringkat 1)
  • Putri Kusuma Wardani – 362,8 dan 356,8 km/jam (peringkat 5 & 8)

Tunggal Putra:

  • Leong Jun Hao (Malaysia) – 462,8 km/jam (peringkat 1)
  • Alwi Farhan – 421,1 km/jam (peringkat 10)

Ganda Campuran:

  • Rehan Naufal Kusharjanto – 398,6 km/jam (peringkat 4)
  • Dejan Ferdinansyah – 392,8 km/jam (peringkat 8)

Ini menjadi bukti bahwa meskipun tidak membawa pulang gelar, atlet-atlet Indonesia tetap menunjukkan kualitas dan daya saing dari sisi performa teknis.

3. Bukti Kualitas Fisik dan Teknik

Smes kencang tak hanya menunjukkan kekuatan fisik, tetapi juga teknik pukulan dan pemanfaatan momentum yang tepat. Pencapaian Rian dan Amalia menjadi bukti bahwa atlet Indonesia memiliki potensi unggul dalam aspek-aspek tersebut.

Di level internasional, kecepatan pukulan seperti ini bisa menjadi senjata penting untuk membongkar pertahanan lawan, khususnya di sektor-sektor dengan pola permainan cepat seperti ganda.

4. Asa Kebangkitan di Turnamen Selanjutnya

Kendati gagal menyabet gelar di Indonesia Open 2025, performa atlet Indonesia dalam aspek kecepatan pukulan menandai optimisme baru menuju turnamen-turnamen besar lainnya seperti Japan Open, World Championship, hingga kualifikasi Olimpiade Paris 2028.

Dengan evaluasi menyeluruh, fokus latihan teknik lanjutan, dan peningkatan mental tanding, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali merebut kejayaan di pentas internasional.

Keberhasilan Amalia Cahaya Pratiwi dan Muhammad Rian Ardianto dalam mencatatkan smes tercepat di Indonesia Open 2025 adalah bukti bahwa Indonesia masih punya taring dalam dunia bulutangkis global. Meskipun belum mendulang gelar, kecepatan adalah ancaman baru, dan Indonesia siap untuk kembali berjaya.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending