Kuatbaca - Gosip kepindahan Shin Tae-yong ke kursi pelatih tim nasional China makin kencang berembus. Meskipun hingga kini belum ada kepastian atau surat resmi yang masuk, respons Shin membuat publik sepak bola Asia membuka mata. Alih-alih membantah secara mutlak, pelatih asal Korea Selatan itu justru mengisyaratkan ketertarikan. Ia memang membantah telah menerima tawaran dari Federasi Sepak Bola China (CFA), tetapi kalimat lanjutannya menggambarkan satu hal: peluang itu ada.
"Jika saya mendapat tawaran, mengapa tidak?" begitu kira-kira sikap Shin terhadap potensi menukangi Tim Naga. Jawaban diplomatis tapi penuh arti. Kini, bola panas itu tak lagi berada di kakinya—giliran CFA yang harus menentukan langkah.
Timnas China saat ini sedang mengalami kekosongan di bangku pelatih kepala setelah Branko Ivankovic didepak menyusul performa yang jauh dari harapan. Federasi pun dikabarkan sedang memetakan berbagai opsi, termasuk pelatih asing dengan rekam jejak mentereng. Salah satu kandidat yang mencuat ke permukaan adalah Shin Tae-yong, yang namanya sudah familiar di kancah sepak bola Asia.
Namun, untuk jangka pendek, CFA memilih menunjuk pelatih interim untuk memimpin tim dalam turnamen East Asian Cup 2025 yang digelar pada Juli. Kompetisi yang akan mempertemukan China dengan Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong itu dinilai sebagai momen persiapan, sembari menunggu sosok pelatih tetap yang ideal.
Bukan tanpa alasan nama Shin Tae-yong dikaitkan dengan posisi pelatih Timnas China. Rekam jejaknya bersama Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 dan bersama Indonesia hingga ke final Piala AFF dan Piala Asia U-23 telah membuktikan kemampuannya membangun tim dari nol. Ia dikenal sebagai sosok disiplin, jeli membaca permainan, dan punya keahlian meramu strategi sesuai kekuatan pemain.
China, yang dalam beberapa tahun terakhir sulit menemukan stabilitas di level internasional, tentu bisa melihat pengalaman Shin sebagai peluang segar. Apalagi, ia sendiri menyatakan bahwa posisi pelatih Timnas China adalah "menarik" dan bahwa ia yakin mampu memperbaiki performa tim tersebut.
Setelah resmi berpisah dengan Timnas Indonesia pada awal 2025, Shin Tae-yong tidak langsung kembali ke dunia kepelatihan. Ia saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden di Federasi Sepak Bola Korea (KFA), posisi strategis yang memberinya ruang untuk tetap aktif di dunia sepak bola meskipun tak berada di pinggir lapangan.
Namun, semangatnya untuk kembali melatih di level internasional tampaknya belum padam. Jika tawaran benar-benar datang dari CFA, bukan tak mungkin ia akan mempertimbangkan secara serius untuk kembali menakhodai sebuah tim nasional—kali ini dengan tantangan besar bernama China.
Respon Shin yang terbuka ini jelas mengirim sinyal ke otoritas sepak bola China: peluang emas ada di depan mata. Di tengah proses pencarian pelatih baru, CFA kini harus menimbang dengan serius apakah akan segera bergerak mengajukan tawaran resmi atau justru membiarkan peluang ini berlalu begitu saja.
Shin Tae-yong bukan hanya pelatih berpengalaman, tapi juga figur dengan magnet tersendiri di mata publik. Dalam dunia sepak bola, kejelian membaca momentum sangat penting. Bila CFA ingin membawa perubahan nyata, kini saatnya mereka mengambil langkah konkret—karena seperti yang terlihat, pintu dari pihak Shin sudah setengah terbuka.
Untuk saat ini, publik hanya bisa menunggu kelanjutan dari cerita ini. Apakah rumor ini akan berkembang menjadi kenyataan? Ataukah hanya akan jadi headline yang lenyap dalam diam? Satu hal yang pasti: Shin Tae-yong telah bicara, dan sikapnya cukup jelas. Kini, giliran CFA menentukan arah. Jika mereka ingin bangkit, mungkin ini saatnya mengajak Shin menyalakan kembali bara semangat Timnas China.