Roman Abramovich: Perjalanan Selesai di Dunia Sepakbola Setelah Tinggalkan Chelsea

1. Abramovich Resmi Menutup Babak di Sepakbola Profesional
Kuatbaca.com - Roman Abramovich secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak akan lagi terlibat dalam dunia sepakbola profesional. Pernyataan ini menegaskan bahwa mantan pemilik Chelsea tersebut telah menutup lembaran penting dalam hidupnya yang selama hampir dua dekade penuh warna diisi oleh dunia si kulit bundar.
Abramovich kehilangan hak kepemilikan atas Chelsea pada Mei 2022, setelah menjual klub London tersebut kepada konsorsium pimpinan Todd Boehly seharga 2,5 miliar poundsterling. Penjualan ini terjadi di tengah tekanan geopolitik yang melibatkan negaranya, Rusia, akibat invasi ke Ukraina yang membuat Barat menjatuhkan sanksi berat pada oligarki Rusia, termasuk Abramovich.
Dalam wawancara langka yang dilakukan dalam rangka peluncuran buku Sanctioned: The Inside Story of the Sale of Chelsea FC, miliarder asal Rusia ini membagikan kisah di balik penjualan Chelsea yang dramatis, termasuk insiden ketika ia nyaris tewas akibat dugaan peracunan saat berada di Kiev.
Abramovich mengaku dirinya tidak memiliki minat lagi untuk kembali menjabat peran profesional di klub manapun. Baginya, masa-masa menjadi pemilik klub sepakbola telah usai dan kini ia memilih untuk fokus ke hal lain yang lebih bermakna secara sosial.
2. Kenangan Manis Bersama Chelsea dan Penyesalan yang Masih Tertinggal
Meski sudah resmi meninggalkan dunia sepakbola, Abramovich tetap menyimpan perasaan sentimental terhadap Chelsea. Ia menyesal tidak sempat memberikan perpisahan yang layak kepada klub dan para penggemar, terutama mengingat kontribusinya yang besar dalam mengangkat performa klub sejak 2003.
Selama 19 tahun memimpin Chelsea, Abramovich mempersembahkan total 19 gelar, termasuk lima trofi Premier League dan dua trofi Liga Champions. Di bawah kepemimpinannya, The Blues bertransformasi dari klub papan tengah Inggris menjadi salah satu kekuatan elite Eropa yang ditakuti.
Ia dikenal tak ragu mengucurkan dana besar untuk membeli pemain bintang seperti Didier Drogba, Frank Lampard, Eden Hazard, hingga mempekerjakan pelatih-pelatih top seperti Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Visi ambisius Abramovich menjadi fondasi dari kebangkitan Chelsea di era modern.
“Mungkin suatu hari nanti saya bisa datang ke Stamford Bridge dan mengucapkan perpisahan dengan layak kepada fans. Itu sudah cukup buat saya,” ungkap Abramovich dalam wawancara tersebut, sembari mengenang masa-masa indahnya bersama klub London barat tersebut.
3. Fokus Baru: Pengembangan Bakat Muda dan Kegiatan Sosial
Meski menutup peluang kembali ke sepakbola profesional, Abramovich tidak sepenuhnya menutup pintu untuk dunia olahraga. Ia menyatakan masih tertarik untuk terlibat dalam pengembangan pemain muda dan akademi, khususnya untuk anak-anak dari latar belakang kurang mampu.
Ia menilai bahwa memberi kesempatan kepada anak-anak untuk bermain sepakbola dan berkembang merupakan kontribusi yang lebih berdampak, ketimbang kembali memegang kekuasaan sebagai pemilik klub. “Sesuatu yang bisa membuat perbedaan,” ucapnya.
Langkah ini selaras dengan transformasi sejumlah mantan tokoh besar sepakbola lainnya yang memilih menjauh dari sorotan publik dan mengabdikan diri pada pembangunan komunitas melalui olahraga.
Abramovich juga menyinggung kemungkinan mendukung proyek-proyek amal dan sosial melalui yayasan yang sebelumnya ia dirikan, baik untuk sektor pendidikan, kesehatan, maupun pengembangan olahraga di negara-negara berkembang.
4. Akhir Sebuah Era, Awal Langkah Baru Roman Abramovich
Keputusan Roman Abramovich untuk meninggalkan dunia sepakbola menjadi simbol akhir dari sebuah era besar di Liga Inggris. Selama hampir dua dekade, ia dikenal sebagai pelopor revolusi finansial di sepakbola Inggris, membuka jalan bagi miliarder global untuk masuk dan mengubah wajah kompetisi.
Namun, realitas politik dan tekanan geopolitik global akhirnya memaksanya mengakhiri perjalanannya secara tiba-tiba dan penuh drama. Meski demikian, warisan Abramovich di Chelsea akan selalu dikenang oleh para penggemar sebagai masa kejayaan klub yang luar biasa.
Kini, dengan komitmennya pada kegiatan sosial dan pengembangan pemain muda, Abramovich menunjukkan bahwa kontribusinya belum sepenuhnya berhenti—hanya berganti bentuk dan arah.
Bagi banyak penggemar Chelsea, nama Roman Abramovich akan selalu terukir sebagai tokoh penting yang mengubah nasib klub. Meski ia tak lagi duduk di kursi pemilik, semangat dan dampaknya akan terus terasa dalam sejarah klub biru London tersebut.