PSIS vs PSS: Duel Hidup-Mati Liga 1 Bernuansa Degradasi dan Bayang-Bayang “Sepakbola Gajah”

Kuatbaca.com - Pertandingan antara PSIS Semarang dan PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5/2025), menjadi salah satu laga paling krusial di pekan ini. Bukan hanya karena keduanya sedang berada di zona degradasi, tetapi juga karena pertandingan ini memunculkan memori kelam sepakbola Indonesia: insiden “sepakbola gajah” pada 2014 yang masih membekas dalam ingatan publik.
1. Klasemen Memanas: Siapa yang Terseret, Siapa yang Selamat?
PSIS dan PSS saat ini sama-sama mengoleksi 25 poin dan menempati dua posisi terbawah klasemen sementara Liga 1 2024/2025. Dengan tiga pertandingan tersisa, keduanya masih punya peluang untuk selamat, asalkan mampu memaksimalkan semua laga sisa dan berharap rival di atas mereka terpeleset.
Tim-tim yang masih rentan tergeser:
- Semen Padang (31 poin)
- Persis Solo (32 poin)
- Madura United (33 poin)
Hasil laga ini akan sangat menentukan nasib kedua tim. Siapa yang kalah, makin dekat ke jurang degradasi.
2. Memori Hitam: “Sepakbola Gajah” 2014 Kembali Dikenang
Pertemuan PSIS dan PSS pernah mencoreng wajah sepakbola nasional dalam laga kontroversial pada 26 Oktober 2014, di ajang Divisi Utama (kasta kedua saat itu). Saat itu, kedua tim sudah memastikan lolos ke semifinal dan justru berlomba-lomba untuk kalah demi menghindari bertemu Pusamania Borneo FC di semifinal.
Yang terjadi? Laga penuh drama bunuh diri.
Skor akhir 3-2 untuk PSS Sleman, namun semua gol dicetak oleh para pemain ke gawang timnya sendiri. Sebuah kejadian memalukan yang mendapat kecaman luas dan menghasilkan hukuman seumur hidup untuk sejumlah pemain dan ofisial—yang kemudian dianulir oleh PSSI beberapa tahun kemudian.
3. PSIS vs PSS 2025: Atmosfer Berbeda, Taruhan Nyata
Tak seperti 11 tahun lalu, laga sore ini benar-benar jadi pertaruhan hidup-mati. Tak ada lagi strategi untuk kalah atau spekulasi demi menghindari lawan tertentu. Kali ini, baik PSIS maupun PSS harus menang untuk bertahan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Kemenangan akan memberikan semangat dan poin penting, sementara kekalahan bisa jadi jalan menuju Liga 2 musim depan.
4. Fokus Strategi: PSIS dengan Tekanan Kandang, PSS Andalkan Serangan Balik
Bermain di hadapan publik sendiri bisa jadi pedang bermata dua bagi PSIS Semarang. Dukungan fanatik Aremania bisa jadi suntikan motivasi, tetapi juga menimbulkan tekanan besar jika hasil tidak sesuai harapan.
Di sisi lain, PSS Sleman dikenal sebagai tim yang cukup solid saat bertahan dan mengandalkan counter attack cepat. Laga ini diprediksi berlangsung ketat, keras, dan penuh emosi.
5. Sepakbola Indonesia Butuh Laga Murni dan Sportif
Laga PSIS vs PSS sore ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa sportivitas harus dijunjung tinggi. Bayang-bayang masa lalu harus ditebus dengan permainan yang adil dan berkelas. Dengan banyak mata tertuju pada laga ini, baik federasi, wasit, hingga suporter harus memastikan pertandingan berlangsung bersih dan profesional.
PSIS vs PSS bukan sekadar laga biasa. Ini adalah pertarungan sengit antara dua tim yang sedang berjuang di ambang degradasi, sekaligus duel yang menyimpan luka sejarah “sepakbola gajah”. Kali ini, publik berharap laga berlangsung murni, penuh semangat kompetisi sejati, dan tanpa cela. Siapa yang akan selamat, dan siapa yang harus turun kasta?