Profil Jordi Cruyff: Penasihat Teknis Baru Timnas Indonesia

Kuatbaca.com - PSSI resmi menunjuk Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia. Keputusan ini menarik perhatian publik, mengingat rekam jejaknya yang cukup panjang di dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Lalu, siapa sebenarnya Jordi Cruyff dan bagaimana perjalanan kariernya hingga akhirnya bergabung dengan PSSI?
1. Latar Belakang dan Keluarga
Jordi Cruyff lahir pada 9 Februari 1974 di Amsterdam, Belanda. Ia merupakan anak pertama dari Johan Cruyff, seorang legenda sepak bola yang dikenal sebagai ikon Barcelona dan Timnas Belanda. Sejak kecil, Jordi telah akrab dengan dunia sepak bola dan meniti kariernya di beberapa akademi bergengsi.
2. Karier Awal di Dunia Sepak Bola
Jordi memulai pendidikan sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam dari 1981 hingga 1988. Setelah itu, ia bergabung dengan tim junior Barcelona dari 1988 hingga 1992. Pada 1992, Jordi mulai bermain untuk Barcelona B di Segunda Division. Ia menunjukkan performa gemilang dengan menjadi pencetak gol terbanyak bersama rekannya, Oscar.
Dua tahun kemudian, Jordi dipromosikan ke tim utama Barcelona. Debutnya di LaLiga terjadi pada 4 September 1994 dalam pertandingan melawan Sporting Gijon. Meskipun Barcelona kalah 1-2, Jordi tetap menunjukkan potensinya sebagai pemain berbakat.
3. Petualangan ke Liga Inggris dan Klub Lain
Pada 1996, Jordi pindah ke Manchester United, salah satu klub terbesar di Inggris. Bersama MU, ia mencatatkan 58 penampilan di berbagai kompetisi. Namun, pada musim 1998/1999, ia dipinjamkan ke klub Spanyol, Celta Vigo.
Setelah meninggalkan Manchester United pada 2000, Jordi melanjutkan kariernya di beberapa klub seperti Alaves, Espanyol, Metalurh Donetsk, dan akhirnya mengakhiri karier sebagai pemain di Valletta pada musim 2009/2010.
4. Prestasi Selama Menjadi Pemain
Selama berkarier sebagai pemain, Jordi berhasil meraih dua trofi bergengsi. Pada 1994, ia memenangkan Piala Super Spanyol bersama Barcelona. Sementara itu, di Inggris, ia turut membantu Manchester United memenangkan Premier League musim 1996/1997.
5. Karier Pasca-Pensiun: Dari Direktur Olahraga hingga Pelatih
Setelah pensiun sebagai pemain, Jordi Cruyff tidak meninggalkan dunia sepak bola. Ia langsung terlibat dalam manajemen klub dengan menjadi asisten pelatih di Valletta. Kemudian, ia menjabat sebagai direktur olahraga di klub AEK Larnaca.
Pada 2012, Jordi bergabung dengan Maccabi Tel Aviv di Israel. Selama enam tahun di sana, ia sempat berperan sebagai direktur, pelatih, dan pelatih interim dengan lisensi UEFA Pro. Selanjutnya, ia melatih klub Tiongkok, Chongqing Liangjiang Athletic, dari Agustus 2018 hingga Desember 2019.
6. Pengalaman Internasional sebagai Pelatih
Pada Januari 2020, Jordi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Ekuador. Namun, ia hanya bertahan hingga Juli 2020. Setelah itu, ia kembali ke Tiongkok untuk menangani Shenzhen FC dari September 2020 hingga Juli 2021.
7. Kembali ke Barcelona dan Perjalanan ke PSSI
Pada Agustus 2021, Barcelona kembali merekrut Jordi sebagai penasihat teknis. Setahun kemudian, ia dipromosikan menjadi direktur olahraga Blaugrana. Namun, pada Juni 2023, ia berpisah dengan Barcelona dan sempat rehat dari dunia sepak bola.
Kini, Jordi Cruyff bergabung dengan PSSI sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia. Diharapkan, pengalaman dan wawasannya dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia di kancah internasional.
8. Harapan bagi Timnas Indonesia
Dengan pengalaman yang luas di berbagai level sepak bola, mulai dari klub besar Eropa hingga tim nasional, Jordi diharapkan dapat membawa perspektif baru bagi Timnas Indonesia. PSSI optimis bahwa penunjukan Jordi akan membantu meningkatkan performa tim dan strategi jangka panjang bagi sepak bola Tanah Air.
Kehadirannya di PSSI menjadi langkah yang dinanti-nantikan oleh para pecinta sepak bola Indonesia. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Jordi Cruyff akan berkontribusi dalam membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.