Presiden LaLiga Javier Tebas Kritik Keras Format Baru Piala Dunia Antarklub

18 June 2025 08:34 WIB
javier-tebas-1750184202288_169.jpeg

Kuatbaca.com - Presiden LaLiga, Javier Tebas, kembali menyuarakan kritik tajam terhadap format baru Piala Dunia Antarklub yang digelar pada tahun 2025. Dalam sebuah acara di ESADE Business School, Madrid, pada Selasa (17/6/2025), Tebas secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap perubahan format yang mengubah turnamen tersebut menjadi kompetisi dengan 32 tim dan fase grup, yang menurutnya justru merusak esensi dan ekosistem sepakbola.

Tebas menegaskan bahwa idealnya turnamen ini dikembalikan ke format lama yang lebih sederhana dan tidak membebani kalender kompetisi klub-klub besar di dunia, khususnya di Eropa.

1. Usulan Tegas Tebas: Kembalikan Format Lama atau Hapus Kompetisi

Dalam kesempatan itu, Tebas bahkan menyatakan pandangannya secara lugas, “Dengan cara menghapusnya. Tujuan saya adalah agar tak ada lagi Piala Dunia Antarklub, sikap saya jelas soal itu.” Pernyataan ini menggambarkan betapa kuatnya ketidaksetujuan Tebas terhadap format yang kini mengharuskan klub-klub bermain dalam jadwal yang padat dan mengganggu keseimbangan liga domestik.

Ia menambahkan bahwa format baru ini memicu ketidakseimbangan dalam ekosistem sepakbola nasional, terutama Liga-liga di Eropa yang sudah padat jadwal. “Model ini memengaruhi seluruh ekosistem liga nasional, khususnya di Eropa, dan tidak ada lagi uang di dunia hak audiovisual,” ujar Tebas menegaskan bahwa bisnis sepakbola nasional terancam akibat perubahan yang dilakukan FIFA.

2. Dampak Negatif Format Baru terhadap Jadwal dan Kualitas Pertandingan

Javier Tebas juga mengkritik kualitas pertandingan yang dihasilkan dari format baru tersebut. Ia mengaku sempat menonton pertandingan Chelsea yang menjadi bagian dari turnamen ini dan menilai bahwa pertandingan tersebut terasa seperti laga persahabatan pramusim yang kurang bergairah.

“Saya melihat sedikit pertandingan Chelsea dan itu tampak seperti pertandingan persahabatan pramusim. Saya tidak melihat intensitas apa pun, setidaknya selama 25 menit yang saya tonton,” katanya. Kritik ini mengisyaratkan bahwa turnamen tersebut belum mampu menghadirkan kompetisi yang serius dan berkualitas tinggi seperti yang diharapkan.

3. Perbedaan Format Lama dan Baru Piala Dunia Antarklub

Sebelum perubahan format yang diterapkan pada 2025, Piala Dunia Antarklub hanya melibatkan tujuh peserta yang merupakan juara dari enam konfederasi regional serta satu tuan rumah. Turnamen itu biasanya berlangsung singkat, hanya selama kurang lebih satu akhir pekan, sehingga tidak terlalu membebani klub yang mengikuti.

Namun, sejak diterapkan format baru dengan 32 tim terbagi dalam delapan grup, turnamen ini menjadi lebih panjang dan melelahkan. Perubahan ini menuai banyak kritik, terutama dari pihak-pihak yang merasa jadwal kompetisi domestik mereka terganggu akibat penambahan laga yang cukup banyak.

4. Komitmen Tebas Mempertahankan Ekosistem Liga Nasional

Tebas menegaskan bahwa yang paling penting adalah menjaga keseimbangan dan keberlangsungan liga domestik yang menjadi fondasi utama sepakbola di negara-negara Eropa. Menurutnya, penambahan turnamen besar dengan jadwal panjang seperti Piala Dunia Antarklub versi baru hanya akan merusak ekosistem yang sudah ada.

“Kita harus mempertahankan ekosistem yang sudah kita miliki dan menghilangkan format baru ini. Pertahankan Piala Dunia Antarklub seperti sebelumnya, ketika dimainkan selama kurang lebih satu akhir pekan dan itu saja. Tidak ada tanggal yang tersedia,” tegas Tebas.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending