Piala Presiden 2025 Hadir Lebih Segar, Klub Luar Negeri dan Pemain Abroad Akan Meriahkan Turnamen

16 May 2025 10:28 WIB
980f4b19-e319-452f-bd84-74e7316325ce_169.jpeg

Kuatbaca.com - Turnamen pramusim Piala Presiden 2025 dipastikan kembali hadir untuk menyambut bergulirnya musim Liga 1 2025/2026. Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, edisi kali ini mengusung konsep yang lebih segar dan berorientasi internasional. Salah satu gebrakan yang akan diterapkan adalah mengundang klub-klub luar negeri yang memiliki pemain abroad — atau pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri — untuk berpartisipasi dalam turnamen ini.

Konsep ini tidak hanya menambah daya tarik dari sisi kompetisi, tetapi juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara pemain diaspora dan publik sepak bola nasional. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tampak berkomitmen untuk memperkenalkan lebih dekat para pemain abroad kepada para pendukung Tanah Air.

1. Format Peserta Masih Digodok, Persib Bandung Dipastikan Ambil Bagian

Salah satu perubahan mencolok dari Piala Presiden 2025 adalah tidak semua klub Liga 1 akan ambil bagian dalam turnamen ini. Hanya klub-klub terpilih yang akan tampil, termasuk Persib Bandung sebagai juara Liga 1 musim lalu. Untuk tim lainnya, partisipasi mereka akan diputuskan berdasarkan proses seleksi dan pertimbangan dari pihak penyelenggara.

Format yang sedang dikaji kemungkinan akan menghadirkan empat tim lokal dan empat tim asing, namun opsi enam tim juga masih terbuka tergantung hasil finalisasi dan proses bidding. Pihak LIB saat ini masih mengoordinasikan struktur turnamen dengan berbagai stakeholder, termasuk PSSI sebagai pemegang kebijakan utama.

2. Ajang Promosi untuk Pemain Abroad Timnas Indonesia

Salah satu tujuan utama dari hadirnya klub luar negeri di Piala Presiden 2025 adalah untuk memfasilitasi eksposur para pemain abroad yang selama ini hanya bisa disaksikan publik melalui siaran luar negeri. PSSI ingin memanfaatkan turnamen ini sebagai ajang pengenalan langsung terhadap pemain-pemain diaspora Indonesia yang kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.

Beberapa nama yang disebut potensial tampil jika klub mereka diundang antara lain Thom Haye, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, Jay Idzes, dan Sandy Walsh. Di sisi lain, juga ada nama-nama besar hasil binaan lokal seperti Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, dan Ronaldo Kwateh yang kini berkiprah di luar negeri.

Jika klub-klub seperti Oxford United (klub Sandy Walsh) atau NEC Nijmegen (klub Thom Haye) benar-benar bersedia tampil di Indonesia, hal ini akan menjadi momen penting dalam mempertemukan langsung para bintang abroad dengan suporter lokal. Ini juga akan memberi dampak positif pada semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap Timnas.

3. Kolaborasi LIB dan PSSI, Ajang Ini Punya Misi Besar

Sebagai penyelenggara teknis, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyatakan bahwa posisi mereka lebih sebagai pelaksana. PSSI sebagai pemegang otoritas tertinggi sepak bola nasional tetap menjadi pengambil keputusan utama, termasuk dalam penentuan format dan peserta. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, yang menegaskan bahwa semua rencana ini masih dalam tahap pengembangan.

Namun begitu, ide awal turnamen ini mendapat banyak sambutan positif karena menghadirkan aspek inovatif dari pramusim. Jika selama ini turnamen pramusim hanya jadi ajang persiapan fisik klub, kini juga bisa menjadi sarana menumbuhkan nilai komersial, diplomatik, dan nasionalisme melalui sepak bola.

4. Potensi Daya Tarik dan Dampak Besar bagi Sepak Bola Nasional

Dengan format baru dan kehadiran klub luar negeri yang diperkuat pemain Indonesia, Piala Presiden 2025 diprediksi akan menjadi turnamen pramusim paling bergengsi dalam sejarah sepak bola nasional. Bukan hanya soal pertandingan di lapangan, tapi juga tentang bagaimana sepak bola Indonesia bisa menjalin hubungan lebih erat dengan dunia internasional serta memperkuat identitas pemain-pemain diaspora.

Turnamen ini juga membuka peluang besar untuk promosi pariwisata daerah, karena pertandingan Piala Presiden biasanya digelar di berbagai kota di Indonesia. Jika dirancang dengan matang, ajang ini bisa memberikan efek domino yang positif — dari sisi olahraga, sosial, ekonomi, hingga politik kebangsaan.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending