Persija Jakarta Minta Dukungan Penuh Bermain di Kandang Sendiri Musim Depan

Kuatbaca.com - Persija Jakarta menyuarakan harapan besar kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta agar bisa bermain penuh di kandang sendiri musim depan. Tim kebanggaan ibu kota ini ingin seluruh laga kandangnya di Liga 1 digelar di Jakarta tanpa harus terusir ke luar daerah. Permintaan ini bukan tanpa alasan, mengingat pentingnya kestabilan performa tim dan dukungan langsung dari suporter setia, The Jakmania.
1. Musim Penuh Tantangan: Bermain "Kandang Rasa Tandang"
Selama musim kompetisi yang sedang berlangsung, Persija terpaksa menggelar sebagian laga kandang di luar Jakarta, seperti di Bekasi, Kabupaten Bogor, hingga Bantul. Hal ini disebabkan dua stadion utama ibu kota Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Jakarta International Stadium (JIS) tidak selalu bisa digunakan. SUGBK sering diprioritaskan untuk kepentingan Timnas Indonesia, sedangkan JIS kerap dialihfungsikan untuk kegiatan non-olahraga.
Situasi ini menimbulkan kerugian emosional dan performa bagi pemain. Kandang yang seharusnya menjadi tempat nyaman dan penuh dukungan suporter justru terasa seperti laga tandang.
2. Curahan Hati Persija ke Pemprov Jakarta
Pada Kamis, 11 April 2025, Persija diundang ke Balai Kota oleh Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Dalam kesempatan tersebut, kapten tim Rizky Ridho mewakili suara pemain menyampaikan keinginan agar musim depan seluruh laga kandang bisa digelar di Jakarta.
“Kami lelah saat main home terasa seperti away,” ungkap Rizky. Ia berharap komitmen dari pengelola stadion dan dukungan penuh dari Pemprov Jakarta bisa membantu mewujudkan mimpi bermain di rumah sendiri sepanjang musim.
3. Respons Positif Gubernur Pramono Anung
Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Pramono Anung memberikan sinyal positif. Ia menyatakan akan meminta pengelola JIS, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), untuk konsisten menyediakan stadion bagi Persija.
“Kita siapkan dari sekarang. Mari siapkan tahun depan sebaik-baiknya,” ujar Pramono dalam pertemuan tersebut, menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan klub sepakbola bisa menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat identitas olahraga ibu kota.
4. Menatap Dua Momentum Besar: Jakarta 500 Tahun dan Persija 100 Tahun
Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Jakarta dan Persija akan menghadapi momen bersejarah. Tahun 2027 akan menandai 500 tahun usia Jakarta, sementara Persija akan merayakan usia ke-100 pada tahun 2028.
Manajer Persija, Bambang Pamungkas, menyebut bahwa ini adalah waktu yang ideal untuk mempersiapkan tim secara maksimal agar bisa meraih prestasi puncak. Ia menyampaikan bahwa sinergi antara klub dan pemerintah dapat menciptakan sejarah baru bagi sepak bola ibu kota.
5. JIS Ditetapkan Resmi sebagai Markas Persija
Pada 20 Februari 2025, Jakarta International Stadium diresmikan sebagai “Home of Persija”. Seremoni ini merupakan bagian dari Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, yang sekaligus menjadi tonggak komitmen pemerintah dalam memperkuat ekosistem olahraga daerah.
Persija dan Jakpro telah menyepakati kerja sama strategis dalam pemanfaatan JIS, tidak hanya untuk laga kandang tetapi juga sebagai pusat kegiatan komunitas, pelatihan, dan branding klub.
6. Harapan Besar dari Suporter dan Masyarakat Jakarta
The Jakmania sebagai elemen penting dalam perjalanan Persija tentu sangat menantikan realisasi janji ini. Bermain di kandang sendiri akan membuka ruang bagi suporter untuk hadir langsung, memberikan semangat dari tribun, dan menciptakan atmosfer stadion yang membakar semangat juang pemain.
Dengan seluruh komponen bersatu pemerintah daerah, manajemen klub, dan masyarakat Persija Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadikan musim depan sebagai awal kebangkitan menuju prestasi nasional dan regional.
Permintaan Persija untuk bisa bermain penuh di kandang sendiri merupakan panggilan tulus dari sebuah klub besar yang ingin memberikan yang terbaik bagi Jakarta. Dukungan dari Gubernur dan seluruh pihak terkait akan sangat menentukan arah masa depan Macan Kemayoran. Jika semua berjalan sesuai harapan, musim depan bukan hanya menjadi musim baru, tetapi juga babak baru kebangkitan sepak bola Jakarta.