Perjuangan Timnas Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026: Statistik, Cerita, dan Harapan Baru

11 June 2025 11:40 WIB
timnas-indonesia-1749535340780_169.jpeg

Kuatbaca - Timnas Indonesia menutup kiprah mereka di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan catatan yang patut dicermati. Meski harus menerima kekalahan telak di laga terakhir, peluang Garuda untuk melangkah ke babak berikutnya tetap terbuka lebar. Statistik mencatat banyak hal menarik yang menggambarkan semangat, kerja keras, dan tantangan yang dihadapi selama fase ini.

Kekalahan di Osaka: Ujian Berat Penutup Babak Ketiga

Laga pamungkas Indonesia di Grup C berlangsung di markas Jepang, tepatnya di Kota Osaka pada 10 Juni 2025. Sayangnya, pertandingan itu menjadi malam yang pahit bagi anak asuh Patrick Kluivert. Gawang Indonesia kebobolan enam kali tanpa balas, menghadirkan kekalahan terbesar dalam fase ini.

Jepang tampil dominan sejak awal. Daichi Kamada mencetak dua gol, diikuti torehan dari Takefusa Kubo, Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya. Kekalahan ini menutup perjalanan Indonesia di babak ketiga dengan nada pahit, namun tetap menyisakan semangat untuk melangkah ke fase berikutnya.

Rekap Perjalanan di Grup C: Naik Turun yang Mencerminkan Progres

Selama babak ketiga, Indonesia tergabung di Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain. Dalam 10 pertandingan yang dijalani, Tim Merah Putih mencatatkan 3 kemenangan, 3 hasil imbang, dan 4 kekalahan. Total poin yang dikumpulkan adalah 12, cukup untuk menempatkan Indonesia di posisi keempat dan mengamankan tiket ke babak keempat.

Menariknya, tiga kemenangan yang diraih Indonesia semuanya dicetak dengan skor tipis namun berkelas: menang atas Arab Saudi 2-0, serta masing-masing 1-0 atas Bahrain dan China. Ini menunjukkan efektivitas strategi dan disiplin pertahanan saat menghadapi tim-tim tangguh di Asia.

Gol dan Kartu: Catatan Statistik yang Patut Dievaluasi

Sepanjang babak ketiga, Indonesia mengoleksi sembilan gol dan harus rela kebobolan 20 kali. Ketimpangan ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi lini belakang dan organisasi tim secara keseluruhan. Di sisi lain, koleksi 19 kartu kuning dan satu kartu merah juga menunjukkan bahwa tekanan tinggi kerap membuat Garuda terpaksa bermain keras demi bertahan dari gempuran lawan.

Statistik ini mengisyaratkan bahwa Indonesia tidak hanya bersaing secara teknis, tetapi juga secara emosional. Butuh kedewasaan bermain yang lebih matang jika ingin bersaing di level lebih tinggi.

Meski ditutup dengan kekalahan menyakitkan, Indonesia tetap berhasil melaju ke babak keempat. Di fase ini, Jay Idzes dan kolega akan tergabung dengan negara-negara kuat lainnya seperti Irak, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Babak ini akan dimulai pada Oktober 2025.

Formatnya lebih ketat: hanya juara grup yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026, sedangkan runner-up harus menjalani laga tambahan di babak kelima. Artinya, perjuangan Garuda masih panjang, tapi juga penuh peluang. Dengan evaluasi yang tepat dan konsistensi taktik, bukan mustahil Indonesia bisa membuat sejarah.

Perjalanan Indonesia di babak ketiga tak hanya soal menang dan kalah. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang keberanian sebuah tim yang tak pernah menyerah, walau menghadapi lawan yang jauh lebih kuat secara peringkat dan pengalaman.

Dari padang gurun Asia Barat hingga stadion megah Jepang, Indonesia telah menunjukkan bahwa mereka layak bersaing di antara yang terbaik. Sekarang waktunya menyusun kembali strategi, memperkuat mental, dan membangun mimpi lebih tinggi lagi.

Karena bagi Indonesia, Piala Dunia bukan lagi sekadar impian yang jauh. Itu kini adalah tujuan yang mulai terlihat ujungnya.

olahraga

Fenomena Terkini






Trending